Skip to main content
Monthly Archives

July 2020

Asuransi Syariah

Istilah dalam Asuransi Syariah yang Penting Untuk Diketahui

By KeuanganNo Comments

Asuransi Syariah (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah (Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001)

Akad adalah perjanjian tertulis yang memuat kesepakatan tertentu beserta hak dan kewajiban para pihak sesuai prinsip syari’ah (PMK No.18/PMK.10/2010)

Akad yang sesuai dengan syariah adalah akad yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat. (Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001)

Kontribusi yang dibayarkan oleh peserta (premi) terdiri dari dana tabarru’ (untuk kepentingan peserta) dan ujrah (fee) untuk kepentingan pengelola (perusahaan asuransi).

Akad Tabarru’

Akad Tabarru’ pada asuransi adalah semua bentuk akad yang dilakukan antar peserta pemegang polis. Akad Tabarru’ pada asuransi adalah akad yang dilakukan dalam bentuk hibah dengan tujuan kebajikan dan tolong¬ menolong antar peserta, bukan untuk tujuan komersial. Dalam akad tabarru’ (hibah), peserta memberikan dana hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta atau peserta lain yang tertimpa musibah. Perusahaan asuransi bertindak sebagai pengelola dana hibah, atas dasar akad wakalah dari para peserta selain pengelolaan investasi.(Fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006)

Akad Wakalah bil Ujrah

Akad Wakalah bil Ujrah boleh dilakukan antara perusahaan asuransi dengan peserta, Akad Wakalah bil Ujrah untuk asuransi, yaitu salah satu bentuk akad Wakalah di mana peserta memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi dengan imbalan pemberian ujrah (fee), Wakalah bil Ujrah dapat diterapkan pada produk asuransi yang mengandung unsur tabungan (saving) maupun unsur tabarru’ (non-saving). Dalam akad ini, perusahaan bertindak sebagai wakil (yang mendapat kuasa) untuk mengelola dana, sedangkan Peserta (pemegang polis), dalam produk saving dan tabarru’, bertindak sebagai muwakkil (pemberi kuasa) untuk mengelola dana, Perusahaan asuransi selaku pemegang amanah wajib menginvestasikan dana yang terkumpul dan investasi wajib dilakukan sesuai dengan syariah, Hasil investasi dari dana tabarru’ menjadi hak kolektif peserta dan dibukukan dalam akun tabarru’, Dari hasil investasi, perusahaan asuransi dan reasuransi syariah dapat memperoleh bagi hasil berdasarkan akad Mudharabah atau akad Mudharabah Musytarakah, atau memperoleh ujrah (fee) berdasarkan akad Wakalah bil ujrah.(Fatwa DSN No.52/DSN-MUI/III/2006)

Akad Mudharabah

Dalam akad tijarah (mudharabah), perusahaan bertindak sebagai mudharib(pengelola) dan peserta bertindak sebagai shahibul mal (peserta), Peserta memberikan kuasa kepada Pengelola (Perusahaan asuransi) untuk mengelola dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta, sesuai dengan kuasa dan wewenang yang diberikan dengan mendapatkan imbalan berupa bagi hasil (nisbah) yang besarnya telah disepakati bersama. (Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001)

Akad Mudharabah Musytarakah

Akad Mudharabah Musytarakah, yaitu perpaduan dari akad Mudharabah dan akad Musyarakah, Perusahaan asuransi sebagai mudharib menyertakan modal atau dananya dalam investasi bersama dana peserta, Modal atau dana perusahaan asuransi dan dana peserta diinvestasikan secara bersama-sama dalam portofolio, Perusahaan asuransi sebagai mudharib mengelola investasi dana tersebut. Hasil investasi dibagi antara perusahaan asuransi (sebagai mudharib) dengan peserta (sebagai shahibul mal) sesuai dengan nisbah yang disepakati atau dibagi secara proporsional antara perusahaan asuransi (sebagai musytarik) dengan peserta berdasarkan porsi modal atau dana masing-masing.(Fatwa DSN No.51/DSN-MUI/III/2006)

Surplus Underwriting

Jika terdapat surplus underwriting atas dana tabarru’, maka boleh dilakukan beberapa alternatif sebagai berikut:

  1. Diperlakukan seluruhnya sebagai dana cadangan dalam akun tabarru’.
  2. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dibagikan sebagian lainnya kepada para peserta yang memenuhi syarat aktuaria/manajemen risiko.
  3. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dapat dibagikan sebagian lainnya kepada perusahaan asuransi dan para peserta sepanjang disepakati oleh para peserta

Pilihan terhadap salah satu alternatif tersebut di atas harus disetujui terlebih dahulu oleh peserta dan dituangkan dalam akad. (Fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006)

Defisit Underwriting

Jika terjadi defisit underwriting atas dana tabarru’ (defisit tabarru’), maka perusahaan asuransi wajib menanggulangi kekurangan tersebut dalam bentuk Qardh (pinjaman). Pengembalian dana qardh kepada perusahaan asuransi disisihkan dari dana tabarru’ (Fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006)

Al-Qardh-Al-Hasan

Qardh adalah pinjaman murni dari dana milik pengelola (perusahaan asuransi) kepada dana tabarru’ dalam hal terjadi defisit underwriting dimana dana tabarru’ tidak mencukupi untuk membayar santunan asuransi (klaim) dengan ketentuan bahwa pengembalian dana Qardh kepada perusahaan asuransi disisihkan dari dana tabarru’ setelah terdapat surplus pada periode-periode underwriting berikutnya. (Fatwa DSN No.53/DSN-MUI/III/2006)

Kesehatan

Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kesehatan bagi Seorang Muslim

By KesehatanNo Comments

Alangkah indah agama islam ini, sebab segala hal telah ditetapkan ketentu annya dan kadarnya, se¬hingga kita sebagai ummat islam khususnya haruslah menaati ketentuan yang sudah Allah berikan. Agar keberlangsungan kehidupan dapat teratur dan terjaga. Mulai dari hal besar hingga hal kecil diatur di dalam Islam, mulai dari mengelola Negara hingga mengelola keluarga, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan hingga kebersihan diri, kesemua hal tersebut tidak luput dari ajaran islam yang bersumber dari Alquran dan Hadits. Sehingga kita sebagai muslim tinggal melaksanakan ketentuan yang ada.

Akan tetapi ketidaktahuan dan ketikperdulianlah yang menjadikan hadirnya berbagai problematika. Ketika kita sudah tidak memperdulikan hukum Allah, maka secara otomatis kita akan lebih menuruti nafsu serta bujukan setan, sehingga keteraturan yang seharusnya terjaga pun ternodai.

Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW : ‘Suci itu sebagian dari iman. (Muslim).

Salah satunya terkait tentang kebersihan. Kebersihan adalah salah satu bagian penting di dalam Islam, kebersihan dan kesucian merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang dibe¬rikan Allah kepada hambaNya, karena bersih merupakan modal awal dari hidup sehat, kesehatan merupakan nikmat yang tidak ternilai harganya. Allah berfirman dalam hal ini, “Allah tidak ingin menjadikan kamu susah tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan me¬nyem-purnakan nikmatNya kepadamu semo¬ga kamu bersyukur” (QS: Al-Maidah:6)

Bahkan Rasulullah SAW mengait¬kan kebersihan itu dengan keimanan seseorang. Rasulullah Saw bersabda; Suci itu bagian dari iman (HR. Muslim). Dalam hadits tersebut sangat jelas dikatakan bahwa kebersihan dan kesucian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan, oleh sebab itu orang yang tidak menjaga kebersihan dan kesucian sama dengan telah mengabaikan sebagian dari nilai keimanan, sehingga dia belum terma¬suk orang yang betul-betul beriman secara keseluruhan.

Kebersihan amat erat kaitannya dengan kesehatan, ketika seseorang perduli dan tanggap akan kebersihan, maka kesehatannya pun akan terjaga pula. Agama kita yaitu Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam melaksanakan berbagai hal, baik itu bekerja maupun dalam pelaksanaan aktivitas ibadah kepada Allah Swt.

Kita diperintahkan untuk bersih sebab islam ingin menjaga aspek kesehatan terhadap diri manusia, sebagaimana yang disampaikan Imam asy-syatibhi dalam Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, bahwa tujuan kehadiran agama Islam dalam rangka menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut, kesehatan memegang peranan yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi kesehatan seseorang , maka dengan sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kesehatan meru-pakan modal pokok dalam mencapai tujuan kehadiran agama.

Dalam khasanah Islam ada dua terminologi populer yang artinya sehat yaitu Ash Shihah dan Al Afiat.Menurut salah satu ulama bahwa makna Ash Shihah itu adalah bentuk kesehatan yang meliputi jasmani/raga/lahiriah, sedangkan Al Afiat adalah bentuk kesehatan yang meliputi rohani/jiwa/batiniah. Islam jauh-jauh hari sudah memberikan petunjuk secara jelas, komplit dan terpadu tentang konsep pentingnya menjaga kesehatan baik seara jasmani maupun rohani.

Akan tetapi, apabila kita amati. Kebersihan masih menjadi masalah yang perlu kita perhatikan di negara kita ini. Hal ini dapat kita lihat dari lingkungan sekitar yang masih jauh sekali dari kata “bersih”. Sebab masih banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana, sehingga menimbulkan berbagai macam problema seperti banjir, bau tak sedap dan lain seba¬gainya. Tidak cukup apabila kita hanya perduli terhadap kebersihan diri, Karena di samping itu, Islam juga sangat mem¬perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal, karena sebagai agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam, Islam tidak akan membiarkan manusia merusak atau mengotori ling¬kungan sekitarnya. Kebersihan lingku¬ngan itu sendiri akan sangat berpe¬ngaruh terhadap keselamatan manusia yang ada di sekitarnya, oleh sebab itu menjaga kebersihan lingku¬ngan sama pentingnya dengan menjaga keber¬sihan diri.

Tak sulit rasanya apabila kita ingin melihat tumpukan sampah di sekitar lingkungan kita tinggal. Padahal tempat tersebut kerap digunakan oleh khalayak ramai. Menjaga kesucian dan keber¬sihan tempat yang banyak dikunjungi orang sangat penting, karena jika tempat itu kotor dan menjadi sarang penyakit, maka akan sangat mudah menjangkiti banyak orang dalam waktu yang bersamaan.

Kita juga dilarang meludah di sembarangan tempat, karena disam¬ping ludah itu sendiri sangat menjijikan, juga menjadi salah satu sarana menularnya beberapa penyakit. Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda “meludah di mesjid adalah dosa, dan kafarat (taubat) nya adalah dengan menanam ludah itu” (HR. Bukhari dan Muslim). Masjid di zaman Rasulullah SAW hanyalah berlantai tanah dan pasir, sehingga kadang-kadang ada orang yang dengan diam-diam meludah sembarangan di dalamnya, lalu Rasulullah SAW memerintahkan siapa yang meludah di dalam masjid untuk menanam ludah itu supaya tidak jorok dan diinjak atau diduduki orang lain.

Dalam hadits ini dapat kita ambil hikmah bahwa Islam melarang kita untuk meludah di tempat-tempat umum seperti mesjid dan juga tempat lainnya, karena sama-sama menjijikkan dan menjadi salah satu faktor tertularnya penyakit.

Hal ini sebenarnya dapat menjadi nilai yang mendasari aktivitas kita di manapun berada, akan tetapi sampah yang berserakan menjadi bukti bahwa kita masih sangat abai dengan yang namanya kebersihan, kita hanya menjadikan hadits nabi yang mengisya¬ratkan bahwa kebersihan adalah seba¬gian dari iman sebagai selogan. kita seolah lupa dengan apa yang telah diajarkan kepada kita bahwa sehat berawal dari bersih, maka harus ada penerapan konkrit dari hadits tersebut. Apabila dari segi kebersihan kita tidak peduli, bagaimana kita hendak berjuang atas nama agama, Negara dan bangsa.

Tidaklah sulit rasanya apabila kita ingin melihat orang yang membuang sampah secara sembarangan. Mungkin gaung kata “bersih itu sehat” masih berada pada perkataan kita, tapi tidak pada perilaku sehari-hari. Kotornya lingkungan kota yang menghasilkan bau tak sedap seolah tak mampu menggu¬gah rasa tanggap terhadap pentingnya bersih.
Meskipun lingkungan sudah difasili¬tasi dengan adanya petugas kebersi¬han, bukan berarti kita bisa berlepas tangan dengan membuang sampah sembarangan. Kapan kita mampu menjadi Negara maju ketika perilaku kita masih mencerminkan negara yang terbelakang.

Oleh karena itu, marilah kita sadari betapa pentingnya arti kebersihan itu, sehingga kita dapat menjadi cerminan bagaimana seharusnya seorang muslim itu menjaga kebersihan diri dan ling-kungannya. Semoga nantinya kita mampu mengaplikasikan perintah aga¬ma yang menginginkan umatnya untuk peduli terhadap kebersihan diri serta lingkungan, dan kesemuan pihak akan bersinergi ketika kita mau memulai dari diri sendiri serta mampu menular¬kannya terhadap orang lain.

Sumber: analisadaily.com

5 Gunung Dengan Pemandangan Terindah di Indonesia

5 Gunung Dengan Pemandangan Terindah di Indonesia

By KesehatanNo Comments

Indonesia yang terletak di jalur cincin api membuat Indonesia salah satu negara yang memiliki gunung terbanyak di dunia. Setidaknya ada ratusan gunung indah yang tersebar di Wilayah Indonesia. Dari sekian banyak gunung yang ada Indonesia, beberapa diantaranya merupakan tujuan favorite para pendaki. Sebabnya, gunung-gunung tersebut memiliki pemandangan spektakuler yang hanya bisa kita nikmati saat kita mendakinya Pemandangan indah di gunung memang menjadi anestesi yang bisa menghilangkan rasa lelah dan sakit. Rasa lelah ketika melewati track pendakian yang menanjak akan terobati dengan suguhan lukisan alam yang memukau. Pemandangan padang rumput serta pepohonan yang hijau yang sesekali dihiasi awan putih menjadi sebuah sajian yang akan membuat kita selalu rindu dengan suasana pendakian

Dari Sabang sampai Merauke, kita punya banyak sekali gunung yang indah. Jika disuruh menentukan gunung mana yang memiliki pemandangan paling indah niscaya semua orang akan kesulitan. Namun, kita akan coba memberimu gambaran 5 gunung terindah yang ada di Indonesia. Parameternya adalah banyaknya jumlah pendaki yang ingin mendaki ke gunung tersebut serta keunikan-keunikan yang dimiliki oleh gunung bersangkutan. Jika kamu punya pendapat lain, jangan sungkan untuk memberikan opinimu di kolom komentar. Dan berikut ini adalah 5 gunung yang memiliki pemandangan paling indah di Indonesia.

1. Gunung Rinjani
Selain punya pantai-pantai super cantik yang membuat orang malas pulang, Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat punya primadona lain yang membuat banyak wisatawan jatuh cinta. Primadona tersebut adalah Gunung Rinjani. Gunung Rinjani sering disebut sebagai wisata trekking terbaik di Asia Tenggara. Jika kamu pernah melihat keindahan Gunung Rinjani langsung dengan mata kepala sendiri, tentu kamu akan mengiyakan pendapat itu dengan sangat mudah.

Gunung Rinjani adalah gunung yang komplit. Ia punya padang sabana cantik yang ditumbuhi bunda edelweis, ia juga punya pemandangan sunrise yang menawan. Dari semua keindahan yang ada di Gunung Rinjani, Danau Segara Anak adalah yang paling dicari. Danau yang berada di ketinggian 2.000 mdpl ini merupakan permata paling indah di Gunung Rinjani. Keindahan danau ini juga dapat kita saksikan dari puncak Rinjani. Yang unik dari Gunung Rinjani adalah keberadaan Gunung Barujari yang berada di tengah-tengah Danau Segara Anak. Gunung Barujari adalah gunung yang berada di atas gunung sehingga gunung ini sering disebut sebagai anaknya Gunung Rinjani

2. Gunung Semeru
Gunung Semeru merupakan gunung paling indah sekaligus paling tinggi di Pulau Jawa. Gunung ini telah menjadi legenda sejak lama. Mulai dari jaman Su Hok Gie hingga jamannya pendaki kekinian seperti sekarang. Keindahan gunung ini tak pernah lekang termakan waktu. Keindahan gunung ini membuat para pendaki dari berbagai daerah rela datang jauh-jauh. Gunung Semeru juga merupakan salah satu gunung paling ramai. Maksimal kuota pendakian yang hanya 500 membuat para pendaki kadang harus antre di Ranu Pani.

Sama seperti Rinjani, Gunung Semeru juga memiliki permata super cantik dalam diri Ranu Kumbolo. Sebuah danau alami yang berada pada ketinggian 2.400 mdpl. Di depan Ranu Kumbolo ada Tanjakan Cinta yang juga tidak kalah terkenal di kalangan pendaki. Kemudian ada Oro-oro Ombo yang ditumbuhi oleh bunga lavender. Dengan semua keindahan yang dimilikinya, wajar kalau Gunung Semeru menjadi incaran para pendaki dimanapun berada. Apalagi keindahan gunung ini juga pernah di-film kan.

3. Gunung Merbabu
Selain Gunung Prau, gunung lain di Jawa Tengah yang memiliki pemandangan luar biasa indah adalah Gunung Merbabu. Gunung ini berada di antara perbatasan Kabupaten Magelang, Boyolali serta Semarang. Gunung Merbabu menyajikan keindahan berupa padang sabana yang bisa kita nikmati dari lereng-lereng puncak serta puncak. Gunung Merbabu sendiri punya beberapa jalur pendakian. Namun, jalur yang dikenal memiliki view paling indah adalah jalur Selo yang berada di kabupaten Boyolali. Mendaki Gunung Merbabu via Selo kita akan disuguhi oleh pemandangan padang sabana yang akan membuat rasa lelah tak begitu terasa.

Di sabana terakhir sebelum puncak, pemandangan semakin indah berkat kehadiran bunga-bunga edelweis yang tumbuh di lereng-lereng bukit. Jika sedang musimnya, pemandangan ini akan terlihat sangat indah dan fotogenik. Gunung Merbabu sendiri punya tiga puncak tertinggi yakni Kenteng Songo, Trianggulasi serta Syarif. Yang istimewa dari pendakian gunung Merbabu via Selo adalah kita akan disuguhi pemandangan Gunung Merapi yang berada tepat di hadapan mata. Gunung Merapi terlihat sangat indah dari Gunung Merbabu.

4. Gunung Gede dan Pangrango
Gunung Gede merupakan salah satu gunung paling “laris” di Jawa Barat. Sebabnya apalagi kalau bukan pemandangan indah yang dimilikinya. Tempat yang paling indah di Gunung Gede adalah Alun-alun Suryakencana. Tempat ini merupakan padang rumput yang dipenuhi bunga edelweis. Alun-alun Suryakencana merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati pemandangan sang bunda abadi, Edelweis.

Alun-alun Suryakencana berada di ketinggian 2.750 mdpl. Dibalik keindahannya, tempat ini memiliki sebuah mitos. Konon, di Alun-alun Suryakencana kadang-kadang terdengar suara seperti kaki kuda. Suara tersebut dipercaya sebagai suara kuda yang ditunggangi oleh Pangerah Suryakencana bersama rakyat jin. Pangeran Suryakencana sendiri merupakan putra dari pendiri kota Cianjur yakni Pangeran Aria Wiratanudatar dari hubungannya dengan bangsa jin. Menurut mitos, Pangeran Suryakencana bersemayam di sekitar Alun-alun Suryakencana. Apapun mitosnya, yang jelas Alun-alun Suryakencana memiliki pemandangan yang sedap dipandang
Gunung Gede sendiri berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Selain Gunung Gede, di kawasan taman nasional ini juga terdapat gunung Pangrango yang juga memiliki padang rumput yang dipenuhi Bunga Edelweis. Namanya adalah Mandalawangi.

5. Gunung Bromo
Pemerintah Jawa Timur menjadikan Gunung Bromo sebagai salah satu destinasi wisata unggulan. Tentu saja, penunjukan ini disebabkan karna Gunung Bromo memiliki pemandangan yang layak untuk dipromosikan secara luas. Gunung Bromo sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu gunung yang memiliki pemandangan sunsrise yang sangat indah. Lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Pemandangan sunrise di Bromo semakin cantik karna kita bisa melihat rangkaian puncak-puncak gunung di sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Gunung Bromo juga dikenal dengan gumul pasirnya yang sangat luas. Kendaraan jeep serta kuda menjadi pemandangan yang biasa di Gunung Bromo. Gunung Bromo sendiri memiliki tinggi 2.329 mdpl. Selain pemandangan sunrise serta gumul pasir, Gunung Bromo juga terkenal dengan kawahnya yang bisa kita capai menggunakan tangga yang telah disediakan.

Sumber : YukPiknik.com

covid-19

5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

By KesehatanNo Comments

Seperti yang kita ketahui bahwa pandemi ini tak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga dapat memengaruhi kondisi mental setiap orang. Terlebih lagi saat ini masyarakat dihadapkan pada aturan new normal yang mendorong masyarakat untuk beradaptasi cepat dengan kebiasaan baru.

Kondisi tersebut diperparah dengan dampak sosial ekonomi yakni potensi terkena PHK yang membuat masyarakat risau masalah finansial, pekerjaan, dan masa depan seusai pandemi berakhir. Jika tidak segera ditangani, masyarakat dapat mengalami gangguan kesehatan mental atau penyakit mental.

Panduan WHO untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19

Setiap orang perlu menjaga kesehatan mental untuk menghindari keluhan fisik yang muncul akibat stres. Karena, ketika seseorang stres, maka sistem imun dalam tubuh akan berkurang. Ini akan menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.
Menyadari bahwa kecemasan akibat COVID-19 telah meliputi banyak masyarakat, maka World Health Organization (WHO) pada Maret 2020 merilis panduan bagi masyarakat untuk sama-sama menjaga kesehatan mental. Caranya ialah dengan melakukan beberapa hal berikut:

1. Kurangi stigma negatif terhadap pasien COVID-19
Sangat penting untuk tidak menyebut pasien COVID-19 sebagai “kasus COVID-19” atau “keluarga COVID-19”, atau “orang sakit COVID-19”. Melainkan, sebutlah mereka sebagai orang yang mempunyai COVID-19 atau orang yang menjalani perawatan COVID-19. Kita perlu memisahkan identitas seseorang dengan COVID-19 untuk mengurangi stigma negatif. Ketika para pasien ini sembuh, maka mereka berhak untuk kembali beraktivitas seperti layaknya orang-orang pada umumnya.

2. Cobalah berempati
Pahamilah bahwa COVID-19 adalah penyakit yang menyerang seluruh lapisan masyarakat. Jadi, jangan pernah mengasosiasikan COVID-19 pada etnis tertentu atau negara tertentu. Cobalah berempati pada orang yang terinfeksi COVID-19 dengan memahami bahwa mereka tidak melakukan kesalahan. Sebaliknya, kita harus bersama-sama mendukung pasien COVID-19 dengan memperlihatkan simpati, empati dan kebaikan.

3. Lindungi diri kamu dan keluarga
Rasa cemas yang menghampiri banyak orang dewasa ini sebetulnya sangat beralasan. Karena, setiap orang pasti tidak ingin dirinya atau orang-orang yang dicintai akan terkena virus corona yang akhirnya akan membahayakan jiwa. Agar kecemasan ini berkurang, kamu bisa menerapkan anjuran WHO agar terhindar dari COVID-19. Caranya ialah dengan melakukan physical distancing, #DiRumahAja, rajin-rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitiser, menutup hidung dan mulut ketika bersin dan batuk, serta tidak menyentuh mata, mulut dan hidung. Jika kamu terpaksa harus bekerja di luar rumah, pastikan kamu tetap melindungi diri dengan memakai masker, sarung tangan, dan menjaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter.

4. Batasi diri dari paparan berita dan media sosial
Kita juga perlu membatasi diri dari paparan berita dan media sosial yang dipenuhi oleh informasi seputar COVID-19. Karena membaca atau melihat banyak berita menyedihkan dan menakutkan seputar COVID-19 akan membuat kita semakin putus asa, stress, bahkan depresi.
Pahami pula bahwa tidak semua informasi dan berita yang kita lihat atau baca di TV dan di internet adalah benar. Untuk menghindarkan diri dari berita tidak benar atau hoax, kamu perlu membaca referensi dari website resmi pemerintah dan WHO. Pemerintah Indonesia sendiri merilis update resmi seputar COVID-19 melalui www.covid19.go.id.
Kamu juga bisa mendukung menghentikan penyebaran berita hoax dengan menyaring terlebih dahulu informasi atau berita sebelum menyebarkannya. Atau cara lain, kamu juga bisa hanya menyebarkan berita-berita positif, melakukan kegiatan yang menyenangkan di media sosial seperti posting berbagai challenge dll.

5. Saling mendukung sesama
Kebijakan physical distancing dan berkegiatan di rumah saja telah berdampak serius bagi kehidupan ekonomi. Tak hanya memukul kalangan pemilik usaha, pandemi ini terutama memberikan pukulan keras bagi para pekerja. Banyak pekerja yang harus mengalami pengurangan atau kehilangan penghasilan selama pandemi berlangsung. Kamu pun bisa mendukung mereka dengan cara memakai produk dan jasa yang mereka tawarkan atau sekadar bersedekah.

Ketakutan yang ditimbulkan akibat Covid-19 sangat mempengaruhi mental seseorang. Tekanan-tekanan mental tersebutlah yang kadang justru membuat seseorang meninggal karena stres bukan karena terpapar Covid-19. Penting bagi kita memahami bahwa kemungkinan kesempatan meninggal dunia itu terjadi karena sebab apapun, kita tidak pernah tau apa penyebab kita meninggal dunia.

Ketidakpastian itulah yang harus kita rencanakan dengan matang. Kita harus memiliki strategi perencanaan keuangan yang baik. Kita tahu bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan dalam perencanaan keuangan. Itulah sebabnya kenapa hadir lembaga-lembaga yang menawarkan jasa perencanaan keuangan bagi kita. Salah satunya adalah asuransi jiwa. Dengan asuransi jiwa, kita dapat memproteksi diri dan merencanakan keuangan di masa depan. Agar ketidakpastian yang kita hadapi tetap dapat kita kendalikan.

Butuh Konsultasi Perencanaan Keuangan? klik link
Perbedaan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan

3 Perbedaan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan yang Perlu dipahami

By Kesehatan, KeuanganNo Comments

Sering kali kita masih salah dalam memahami asuransi yang kita miliki yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Masih saja kita menganggap keduanya memiliki fungsi yang sama atau bahkan menjadi kesatuan yang tak terpisahkan. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Lantas apa saja perbedaan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan?
Mari kita ulas satu per satu perbedaan antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan.

  1. Perbedaan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan dari sisi pengertian

Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung biaya finansial apabila peserta/pihak yang diasuransikan atau dalam asuransi konvensional disebut sebagai nasabah meninggal dunia atau memiliki hidup lebih lama dari perjanjian polis yang telah disepakati bersama perusahaan asuransi.

Besarnya uang santunan asuransi (tanggungan) yang diberikan pihak asuransi kepada ahli waris tergantung besarnya kontribusi (premi) yang dibayarkan peserta. Ahli waris adalah anggota keluarga atau orang lain yang ditunjuk oleh pihak yang diasuransikan.

Asuransi jiwa akan melindungi ahli waris dengan memberikan uang  tunai yang disebut dengan uang santunan asuransi kepada keluarga.

Sementara itu asuransi kesehatan adalah sebuah produk asuransi yang memberikan manfaat jaminan keamanan secara finansial kepada pihak yang diasuransikan jika yang bersangkutan mengalami gangguan kesehatan baik berupa sakit maupun kecelakaan.

Asuransi kesehatan akan menjamin biaya-biaya terkait dengan perawatan kesehatan, seperti biaya rumah sakit, dokter, obat, infus, dan biaya pembedahan yang disesuaikan dengan ketentuan di dalam polis.

Bahkan beberapa produk asuransi kesehatan memberikan manfaat tambahan seperti manfaat rawat jalan, manfaat rawat inap, dan manfaat perawatan gigi serta kacamata.

  1. Perbedaan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan dari sisi klaim

Perbedaan yang kedua  antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yaitu dari sisi klaim. Keduanya memiliki perbedaan yang perlu kita pahami. Berikut perbedaan di antara keduanya.

Klaim asuransi jiwa

Sudah kita ketahui bersama bahwa asuransi jiwa menanggung kerugian finansial apabila pemegang polis mengalami atau menghadapi kematian.

Kerugian finansial dibayarkan kepada pihak yang diasuransikan itu sendiri jika mengalami peristiwa kecelakaan atau kepada ahli waris untuk mendapatkan uang santunan asuransi atas peristiwa tersebut.

Namun, untuk mendapatkan uang santunan asuransi, pemegang polis atau ahli waris harus melaporkan dan mengajukan klaim tersebut. Berikut ini adalah tata cara pengajuan klaim asuransi jiwa.

  • Meminta formulir klaim kepada customer service atau download di website perusahaan asuransi tersebut.
  • Isi formulir dan kelengkapan dokumen yang diperlukan.
  • Menyerahkan formulir dan kelengkapan dokumen pada perusahaan asuransi.
  • Perusahaan asuransi akan validasi data pengajuan.
  • Apabila data diajukan lengkap, perusahaan asuransi melakukan analisa atas klaim yang tersebut.
  • Apabila klaim ditolak perusahaan asuransi akan mengirimkan surat penolakan ke peserta/ pemegang polis.
  • Apabila klaim disetujui maka perusahaan asuransi melakukan pembayaran klaim yang telah diajukan.

Klaim asuransi kesehatan

Produk dari asuransi kesehatan adalah jaminan ketika pemegang polis masuk rumah sakit dengan diberikan penggantian biaya di rumah sakit dan obat-obatan.

Asuransi kesehatan memberikan dua pilihan cara klaim, yakni dengan sistem reimbursement dan cashless. Keduanya berbeda secara pembayaran. Berikut ini alur pembayaran klaim Menggunakan dua cara dalam perolehan manfaat asuransi, yaitu:

  1. Sistem kartu (cashless), dalam sistem ini peserta akan diberikan kartu yang terdapat identitas kepemilikan kartu. Didalam kartu tersebut telah dimasukkan data limit uang asuransi (pertanggungan) yang dimiliki peserta selama periode yang telah ditentukan dalam polis.

Sehingga memungkinkan peserta tidak perlu mengeluarkan uang lagi saat melakukan rawat jalan maupun rawat inap di rumah sakit.

  1. Sistem penggantian (reimbursement), berbeda dengan sistem kartu, sistem reimbursement memiliki cara tesendiri dalam penggantian uang klaim yaitu peserta harus membayar terlebih dahulu biaya rawat jalan ataupun rawat inap, setelah itu bukti pembayaran yang didapat dari rumah sakit atau tempat berobat diserahkan kepada perusahaan asuransi.

Perusahaan asuransi akan mengecek validasinya terlebih dahulu, apabila data yang diberikan valid maka uang penggantian akan ditransfer ke rekening peserta oleh perusahaan asuransi.

  1. Perbedaan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan dari sisi tujuan dan manfaat

Pada dasarnya, manfaat asuransi adalah sebagai proteksi berupa uang asuransi (pertanggungan) yang dibayarkan pihak asuransi bila terjadi klaim atas risiko yang ditanggung sesuai dengan perjanjian.

Dari sisi peserta, kondisi keuangan tetap stabil jika risiko yang tidak diinginkan menimpa diri atau keluarganya.

Proteksi tersebut pun beragam sesuai dengan jenis asuransi yang dimiliki. Bisa berupa proteksi terhadap aset berupa rumah dan kendaraan atau bisa juga proteksi finansial kepada ahli waris jika nasabah meninggal dunia.

Secara garis besar, perbedaan antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan terletak pada luas jaminan atau manfaat yang diberikan oleh kedua jenis asuransi tersebut.

Manfaat asuransi jiwa

Dalam asuransi jiwa, manfaat jaminan yang didapatkan peserta yaitu:

  • Meninggal dunia
  • Tabungan hari tua
  • Cacat tetap atau kehilangan pekerjaan karena cacat akibat kecelakaan saat bekerja

Manfaat asuransi kesehatan

Berbeda dengan asuransi jiwa,  dalam asuransi kesehatan manfaat jaminan yang didapatkan.

Dalam paragraf ini akan dibahas beberapa manfaat atau jaminan asuransi kesehatan. Pertama manfaat rawat jalan, seperti konsultasi umum atau spesialis, resep obat, tindakan pencegahan, biaya dokter, biaya laboratorium, biaya obat-obatan, alat bantu yang disarankan dokter. Dalam hal ini perusahaan asuransi memberikan batas maksimum pemakaian dana tiap tahun kepada nasabah. Kedua manfaat rawat inap, seperti persalinan, ruang operasi, biaya rumah sakit, emergency service, dokter jaga, dan lain sebagainya. Manfaat tambahan lain biasanya masing-masing perusahaan asuransi memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan biaya sewa kamar per hari dan kelas kamar yang diberikan kepada peserta sesuai dengan biaya kontribusi (premi) yang telah disepakati dalam polis.

Kesimpulannya, seseorang yang mau memiliki asuransi jiwa bertujuan melindungi keluarganya dari risiko kehilangan penghasilan.

Sementara seseorang yang mau memiliki asuransi kesehatan bertujuan menghindari dirinya sendiri atau keluarga dari beban biaya perawatan yang mahal di rumah sakit saat tertimpa sakit.

Demikian tadi perbedaan asuransi jiwa dan kesehatan. Setelah mengetahui perbedaan asuransi jiwa dan kesehatan, kita bisa memilih sesuai dengan jenis proteksi yang kita butuhkan saat ini.

Butuh Asuransi Jiwa? silahkan klik

Asuransi Syariah

Mengapa Harus Asuransi Syariah ?

By KeuanganNo Comments

Definisi asuransi syariah

Menurut Dewan Syariah Nasional adalah usaha untuk saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru´ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko/bahaya tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.

Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para partisipan/anggota/peserta mendonasikan/menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian partisipan/anggota/peserta. Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional perusahaan asuransi serta investasi dari dana-dana/kontribusi yang diterima/dilimpahkan kepada perusahaan.

Asuransi syariah disebut juga dengan asuransi ta´awun yang artinya tolong menolong atau saling membantu . Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Asuransi ta´awun prinsip dasarnya adalah dasar syariat yang saling toleran terhadap sesama manusia untuk menjalin kebersamaan dalam meringankan bencana yang dialami peserta. Prinsip ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 2, yang artinya :

“Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan”

Mangapa harus Asuransi Syariah?

Asuransi yang selama ini digunakan oleh mayoritas masyarakat (non syariah) bukan merupakan asuransi yang dikenal oleh para pendahulu dari kalangan ahli fiqh, karena tidak termasuk transaksi yang dikenal oleh fiqh Islam, dan tidak pula dari kalangan para sahabat yang membahas hukimnya.

Perbedaan pendapat tentang asuransi tersebut disebabkan oleh perbedaan ilmu dan ijtihad mereka. Alasannya antara lain :

1. Pada transaksi asuransi tersebut terdapat jahalah (ketidaktahuan) dan ghoror (ketidakpastian), dimana tidak diketahui siapa yang akan mendapatkan keuntungan atau kerugian pada saat berakhirnya periode asuransi.

2. Di dalamnya terdapat riba atau syubhat riba. Hal ini akan lebih jelas dalam asuransi jiwa, dimana seseorang yang memberi polis asuransi membayar sejumlah kecil dana/premi dengan harapan mendapatkan uang yang lebih banyak dimasa yang akan datang, namun bisa saja dia tidak mendapatkannya. Jadi pada hakekatnya transaksi ini adalah tukar menukar uang, dan dengan adanya tambahan dari uang yang dibayarkan, maka ini jelas mengandung unsur riba, baik riba fadl dan riba nasi´ah.

3. Transaksi ini bisa mengantarkan kedua belah pihak pada permusuhan dan perselisihan ketika terjadinya musibah. Dimana masing-masing pihak berusaha melimpahkan kerugian kepada pihak lain. Perselisihan tersebut bisa berujung ke pengadilan.

4. Asuransi ini termasuk jenis perjudian, karena salahsatu pihak membayar sedikit harta untuk mendapatkan harta yang lebih banyak dengan cara untung-untungan atau tanpa pekerjaan. Jika terjadi kecelakaan ia berhak mendapatkan semua harta yang dijanjikan, tapi jika tidak maka ia tidak akan mendapatkan apapun.

Kesimpulan

Melihat keempat hal di atas, dapat dikatakan bahwa transaksi dalam asuransi yang selama ini kita kenal, belum sesuai dengan transaksi yang dikenal dalam fiqh Islam. Asuransi syari´ah dengan prinsip ta´awunnya, dapat diterima oleh masyarakat dan berkembang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir ini.

Asuransi syariah dengan perjanjian di awal yang jelas dan transparan dengan aqad yang sesuai syariah, dimana dana-dana dan premi asuransi yang terkumpul (disebut juga dengan dana tabarru´) akan dikelola secara profesional oleh perusahaan asuransi syariah melalui investasi syar´i dengan berlandaskan prinsip syariah.

Dan pada akhirnya semua dana yang dikelola tersebut (dana tabarru´) nantinya akan dipergunakan untuk menghadapi dan mengantisipasi terjadinya musibah/bencana/klaim yang terjadi diantara peserta asuransi. Melalui asuransi syariah, kita mempersiapkan diri secara finansial dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip transaksi yang sesuai dengan fiqh Islam. Jadi tidak ada keraguan untuk berasuransi syariah. (Yusma Nirmala & Team)