Skip to main content
Monthly Archives

March 2021

Kebiasaan Boros

Coba Cek, Kebiasaan Boros Yang Sering Kamu Lakukan

By KeuanganNo Comments

Tidak sedikit orang yang gaji setiap bulannya hanya numpang lewat. Lebih parahnya lagi ada sebagian yang justru tidak memiliki uang sama sekali ketika akhir bulan dan belum gajian. Hal ini mengakibatkan kebutuhan sehari-hari jadi tidak tercukupi.

Pertanyaannya apakah karena memang gaji yang kurang atau karena memang tidak bisa mengelola keuangan?

Apabila kamu mengalami masalah-masalah tersebut mungkin ada beberapa kegiatan yang menuju pada pemborosan yang biasa kamu lakukan, sehingga gaji yang kamu dapatkan tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Mari kita cek satu persatu pemborosan apa yang sering kamu lakukan,

1. Gak Pernah Buat Anggaran Keuangan

Banyak yang menyepelekan pentingnya anggaran keuangan. Menganggap gak penting dan terlalu percaya diri dapat mengatur uang tanpa harus membuat anggaran. Alhasil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari malah harus menggerus uang kebutuhan lain dan parahnya harus utang.

Pengeluaran yang kamu lakukan haruslah sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan. Dan pastikan bahwa kebutuhan pokok harus diurutan pertama.

Bagaimana bisa pengelolaan uang dapat maksimal jika tidak ada anggaran yang ditentukan? Itulah kenapa anggaran keuangan itu penting agar tidak salah budget untuk berbelanja.

2. Beli barang tanpa melihat manfaatnya

Sulit memang ketika harus menghindar dari godaan diskon. Apalagi saati ini setiap marketiplace selalu ada momen diskon besar setiap bulannya, setiap bulan ya bukan setiap tahun. Sehingga tidak sedikit orang yang membeli barang karena diskon bukan karena butuh. Padahal jika dipikir-pikir barang tersebut tidak terlalu bermanfaat dan tidak dibutuhkan. Hal ini akan membuat pengeluaran untuk hal yang tidak penting.

Mulai dari sekarang harus bisa menahan diri dari godaan diskon yang hadir kapan saja. Bukan tidak boleh memburu dsikon, justru baik jika belanja saat diskon, akan tetapi pastikan barang yang dibeli benar-benar sedang dibutuhkan agar tidak jadi pemborosan anggaran.

Setiap bulan kamu sudah tau barang barang apa saja yang dibutuhkan dan biaya yang diperlukan untuk beli barang tersebut. Pastikan membuat daftar belanja dan patuhi apa yang sudah dibuat dalam daftar belanja tersebut.

Komitmen kamu menjadi kunci keberhasialan pengaturan uangmu.

3. Mengikuti Trend Barang Elektronik

Laju perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat produsen-produsen elektronik berlomba untuk meluncurkan produk baru. Hal ini berdampak pada konsumen yang sering kali tergiur untuk membeli produk baru yang dikeluarkan oleh perusahaan elektronik tersebut.

Sebagai contoh produk smartphone. Hampir setiap bulan selalu ada seri terbaru. Hadir dengan spesifikasi baru yang lebih canggih. Orang-orang yang senang mengikuti perkembangan ini selalu ingin memiliki smartphone dengan fitur baru tersebut, padahal bulan depan sudah ada yang terbaru lagi. Ini tidak akan pernah ada habisnya.

Apakah kamu tipe orang yang sering ganti smartphone karena bosan dengan smartphone lama? Padahal masih sangat berfungsi dengan baik. Jika iya, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang mengganti samartphone hanya karena alas an bosan, bukan karena rusak.

Menahan diri dari mengikuti perkembangan produk elektronik sangat dianjurkan agar pengeluran yang tidak penting dapat ditekan semaksimal mungkin.

4. Sering Beli Kuota Internet

Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting, dan bahkan bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu pembelian kuota internet perlu dikontrol agar tidak berlebihan.

Penggunaan internet yang cerdas merupakan cara agar kuota tidak habis sia-sia. Harus diupayakan agar tidak terlalu sering beli kuota internet. Lebih baik cukup sebulan sekali.

5. Enggan Menabung

Berapa banyak orang yang ketika ditanya jumlah tabungannya selalu jawab tidak punya. Menabung hanya sebatas angan angan bagi sebagian orang. Bukan karena tidak ada uang yang untuk ditabung, tapi kebanyakan karena menabung bukan menjadi prioritas utama, sehingga banyak yang menabung jika ada sisa uang bulanan.

Prinsip tersebut merupakan prinsip yang salah, tapi justru menjadi kebiasaan kebanyakan orang. Seharusnya sisihkan 20% dari penghasilan untuk ditabung, baru alokasi dana yang lain dapat dianggarkan.
Hal penting dalam menabung sebenarnya bukan dari seberapa banyak yang ditabung, tapi bagaimana konsistensi kamu dalam menabung. Jika memang hanya bisa menabung 10% dari penghasilan tiap bulan tidak masalah, asalkan kamu konsisten.

Unit Link

Kiat-kiat memaksimalkan hasil investasi pada polis Unit Link

By KeuanganNo Comments

Polis Unit Link saat ini masih menjadi pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan produk asuransi sekaligus dapat berinvestasi dengan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan hasil investasi yang maksimal, tentunya harus dipahami kiat-kiatnya agar sesuai dengan ekspektasi dari Pemegang Polis.
Tidak sedikit pemegang polis Unit link yang kecewa karena sudah memiliki polis unit link dalam waktu yang cukup panjang namun akumulasi dana investasi yang terbentuk masih minim sekali atau tidak sesuai dengan ekspektasi pemegang polis.

Dalam artikel ini akan disampaikan beberapa kiat yang dapat memaksimalkan hasil investasi pada polis Unit Link.

1. Mengetahui profil risiko

Penting kita mengetahui profil risiko dari calon pemegang polis agar dapat memilih media investasi yang tepat untuk polis unit link yang dimilikinya. Sederhananya , profil risiko dibagi menjadi tiga :
a. Konservatif : menghindari risiko
b. Moderat : berani mengambil risiko yang sedang
c. Agresif : berani mengambil risiko yang tinggi

Dalam investasi dikenal istilah “high risk high return” atau risiko yang tinggi biasanya hasil investasinya tinggi. Hal ini berlaku bagi ketiga profil risiko di atas, dimana konservatif biasanya tingkat hasil investasinya rendah (low return) sedangkan agresif biasanya tingkat hasil investasinya tinggi (high return). Risiko investasi yang dimaksud adalah adanya kemungkinan kenaikan atau penurunan nilai (folatilitas) dari media investasi yang dipilih tersebut. Contoh : media investasi dalam bentuk tanah harganya cenderung stabil bahkan beranjak naik dengan cepat seiring tersedianya infra struktur di sekitar tanah tersebut, sehingga risiko investasi pada media tanah menjadi rendah. Sedang media investasi berbentuk saham, harganya bisa naik atau turun dalam waktu singkat karena dipengaruhi oleh berbagai faktor internal atau eksternal penerbit saham, sehingga risiko investasinya menjadi tinggi
Untuk mereka yang memiliki profil risiko yang konservatif, pilihan media investasinya adalah yang berisiko penurunan nilai investasinya rendah, seperti : tanah, properti, tabungan, deposito, obligasi dan instrument pendapatan tetap lainnya.

Sedangkan untuk mereka yang memiliki profil risiko moderat, pilihan media investasinya lebih beragam karena mulai berani memilih media investasi yang nilainya fluktuatif seperti saham dengan pertimbangan hasil investasi yang lebih besar.

Dan bagi mereka yang memiliki profil risiko agresif, berani memilih media yang mayoritas memberikan imbal hasil investasi yang tinggi namun dengan tingkat risiko yang lebih tinggi pula seperti ekuitas/saham.

2. Memahami biaya-biaya yang dikenakan

Pemegang polis unit link wajib memahami biaya-biaya yang dikenakan pada polisnya agar tidak salah langkah dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada minimnya hasil investasi yang diraih selama masa asuransi berjalan. Biaya-biaya tersebut diantaranya :
a. Biaya akuisisi/biaya awal
b. Biaya adminstrasi
c. Biaya polis
d. Biaya pengelolaan dana/management fee
e. Biaya penarikan dana/withdrawal fee
f. Biaya pengalihan dana/switching fee
g. Biaya asuransi/cost of insurance (COI)

Dengan mengetahui aturan pengenaan biaya yang ditetapkan pada polisnya, maka pemegang polis dapat menyusun strategi agar dapat memaksimalkan hasil investasinya, contohnya, bagaimana komposisi yang tepat untuk premi berkala agar tidak terkena biaya akusisi/biaya awal yang besar.

3. Komposisi premi/kontribusi.

Dalam pembayaran premi/kontribusi polis unit link, dikenal istilah premi/kontribusi dasar yang tujuannya untuk perhitungan Uang Pertanggungan, dan ada premi/kontribusi top up yang tujuan nya untuk investasi. Jika tujuan awal Pemegang Polis adalah mendapatkan hasil investasi yang maksimal, maka tentunya komposisi yang tepat adalah premi/kontribusi dasar lebih kecil dari pada premi /kontribusi top up.
Berikut ilustrasi yang dapat menggambarkan hal tersebut :

Tujuan memaksimalkan manfaat asuransi/Uang Pertanggungan (UP)

Premi/kontribusi dasar Premi/kontribusi Top Up
80% 20%

Tujuan memaksimalkan hasil investasi

Premi/kontribusi dasar Premi/kontribusi Top Up
20% 80%

Kenapa komposisi terakhir dapat memaksimalkan investasi, karena premi/kontribusi dasar yang dikenakan biaya akuisisi/biaya awal porsinya lebih kecil, hanya 20%. Padahal biaya akuisisi pada awal-awal tahun biasanya cukup besar yaitu bisa berkisar antara 80%-100%.

4. Penentuan Uang Pertanggungan

Manfaat asuransi atau lebih dikenal dengan Uang Pertanggungan (UP) juga dapat mempengaruhi hasil investasi unit link. Hal ini bisa terjadi karena Uang Pertanggungan yang besar, akan menghasilkan perhitungan biaya asuransi/cost of insurance (COI) yang besar juga. Dimana biaya asuransi yang besar itu akan dipotong otomatis dari saldo dana investasi pemegang polis. Tentunya hal ini akan menghambat perkembangan dana investasi di dalam polis unit link tersebut. Jadi sebaiknya untuk memaksimalkan hasil investasi polis unit linknya, pemegang polis dapat menentukan manfaat asuransi/uang pertanggungan yang tidak terlalu besar, atau bahkan minimal manfaat asuransi sesuai dengan ketentuan polis tersebut.

5. Pemilihan asuransi tambahan/rider

Polis induk unit link biasanya hanya memiliki manfaat asuransi untuk risiko meninggal saja, sehingga untuk manfaat asuransi lainnya dapat dilengkapi dengan mengambil asuransi tambahan (rider). Manfaat asuransi tambahan (rider) diantaranya : asuransi kesehatan, kecelakaan diri, cacat tetap/sebagian, penyakit kritis dsb. Semakin banyak asuransi tambahan yang diambil maka akan semakin besar biaya asuransi/cost of insurance (COI) yang dikenakan pada polis tersebut. Hal ini tentunya akan mempengaruhi hasil investasi karena biaya asuransi yang besar tersebut diambil dari saldo investasi pemegang polis. Sebaiknya untuk memaksimalkan investasi, polis unit link yang dimiliki tidak perlu ditambahkan dengan asuransi tambahan (rider) kecuali memang diperlukan.

6. Pemindahan dana

Pemindahan dana merupakan sebuah fasilitas dari polis unit link untuk menjaga nilai dari investasi agar tidak ikut menurun jika Nilai Aktiva Bersih dari dana tersebut sedang turun. Namun perlu diperhatikan tentang aturan biaya yang dikenakan untuk melakukan pemindahan dana. Biasanya diberikan keleluasaan untuk melakukan pemindahan dana beberapa kali tanpa biaya dalam setahun, setelah itu dikenakan biaya sekitar Rp.25.000 – Rp.100.000 per transaksi pemindahan dana. Oleh karena perlu dipertimbangkan untuk tidak terlalu sering memindahkan dana jika tidak ada urgensi nya untuk menghindari pengenaan biaya pemindahan yang akan menggerus saldo investasi pemegang polis.

7. Penarikan dana

Fasilitas lain dari polis unit link adalah penarikan dana sebagian (partial withdrawal) dari saldo dana investasi. Perlu dicermati aturan pengenaan biaya dari fasilitas penarikan dana ini agar tidak terpotong biaya yang cukup besar. Misalnya, ada beberapa perusahaan asuransi yang mengenakan biaya pada dua tahun pertama, sehingga penarikan di tahun-tahun berikutnya bebas biaya. Pemegang polis dapat menerapkan strategi penarikan dana setelah melewati dua tahun berjalannya polis sehingga tidak dikenakan biaya penarikan.

Demikian, semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. FES 2021

Financial Check Up

Alasan Perlunya Melaksanakan Financial Check Up

By KeuanganNo Comments

Kebanyakan orang tentu memahami akan pentingnya melakukan medical check up. Namun, perlu diketahui pula bahwa bukan hanya kesehatan saja yang memerlukan pemeriksaan, financial check up pun menjadi hal penting yang harus diperiksa secara berkala.

Kegiatan pengecekan kondisi keuangan ini seringkali dilakukan oleh orang yang peduli terhadap kondisi finansial mereka, karena adanya risiko masalah keuangan yang mungkin muncul secara tiba-tiba. Dengan melakukan pengecekan keuangan secara rutin, Anda dapat segera memperkirakan masalah apa yang bisa mengancam kondisi keuangan.

Selaras dengan pemeriksaan kesehatan, financial check up berguna untuk mengetahui ada tidaknya indikasi yang bisa mengganggu kondisi keuangan di masa depan. Selain itu, Anda juga dapat segera merencanakan tindakan apa yang bisa dilakukan guna mengatasi indikasi masalah keuangan tersebut.

Memiliki gaji yang berlimpah pun tidak serta merta bisa membuat Anda terbebas dari risiko munculnya masalah pada kondisi keuangan. Meski telah memiliki gaji yang besar, ada kemungkinan bahwa cara mengelola keuangan yang dilakukan secara tidak tepat.

Bisa saja Anda terlalu banyak memiliki pengeluaran pada hal yang sebenarnya kurang penting. Kemungkinan untuk mengalami kebangkrutan pun akan muncul jika hal ini terus dilakukan akibat tidak pernah melakukan pemeriksaan kondisi keuangan.

Dengan melakukan financial check up, Anda dapat mencatat segala hal yang berhubungan dengan keuangan dan kekayaan. Banyak hal bisa diketahui, seperti, jumlah aset yang dimiliki, adakah utang yang perlu dilunasi, serta ke arah mana pergerakan arus keuangan berjalan saat melakukan financial check up.

Oleh karena itu, alasan berikut ini dapat meyakinkan Anda akan perlunya mengadakan financial check up.

1. Mengetahui Semua Penghasilan dan Pengeluaran

Sebagian dari Anda mungkin merasa terbebani dengan banyaknya uang yang harus dibayarkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan setiap bulannya. Bahkan, beberapa dari Anda mungkin juga merasa bahwa jumlah penghasilan tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran. Bisa jadi saat baru saja menerima slip gaji, jumlah pengeluaran telah dengan ‘sukses’ menghabiskan sebagian besar pemasukan tersebut.
Jika hal tersebut saat ini sedang Anda rasakan, mungkin salah satu penyebabnya adalah karena tidak pernah melakukan pemeriksaan kondisi keuangan. Financial check up berguna untuk melakukan rekap ulang pada segala jenis pengeluaran serta pemasukan rutin.

Dengan melakukan pengecekan keuangan, tentu Anda akan dapat dengan mudah mengetahui pengeluaran apa sajakah yang berhasil membuat penghasilan habis terkuras. Hal ini tentu dapat memberikan informasi penting tentang bagaimana seharusnya mengatur keuangan dengan lebih baik.

Tak hanya mengetahui pengeluaran pokok seperti untuk membayar tagihan dan kebutuhan sehari-hari, pengeluaran untuk kebutuhan sekunder, tersier, maupun untuk kegiatan refreshing pun bisa segera Anda ketahui dengan melakukan pengecekan keuangan.

Hal ini tentu dapat memberikan penjelasan tentang keperluan apa saja yang membuat penghasilan “hilang” selama ini. Oleh karena itu, usahakan untuk rutin melakukan financial check up guna mengetahui segala penghasilan serta pengeluaran yang Anda miliki setiap bulannya.

2. Lebih Handal Dalam Mengendalikan Keuangan

Dengan mengetahui seluruh pengeluaran, Anda tentu dapat dengan mudah memperkirakan nominal uang yang harus dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan. Hal ini tentu akan membuat Anda lebih memahami dengan kondisi keuangan dan bisa menjadi pengelola keuangan yang lebih handal.

Jika saat melakukan financial check up Anda merasa pengeluaran terlalu banyak dan dapat mengancam kondisi keuangan, Anda dapat dengan segera mencari cara terbaik agar pengeluaran bisa dikurangi. Seketika Anda bisa memeriksa ulang dan menghilangkan pengeluaran yang sepertinya kurang penting agar kondisi keuangan tetap terjaga.

Tak jarang pula pengurangan pada jumlah kebutuhan yang dilakukan malah berimbas positif pada kondisi keuangan. Alhasil, keuangan akan memiliki surplus yang bisa dipergunakan pada hal-hal yang jauh lebih penting guna menambah penghasilan maupun untuk tabungan di masa mendatang.

Kelebihan uang tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk memulai investasi jika memang memungkinkan. Jadi, saat secara rutin melakukan pengecekan kondisi keuangan, secara tidak langsung akan membuat Anda menjadi pengelola keuangan yang lebih baik karena dapat mengontrol jumlah penghasilan dan pengeluaran.

3. Merencanakan Kehidupan di Masa Depan

Setelah mengetahui jumlah penghasilan serta pengeluaran, Anda akan menjadi lebih handal dalam mengontrol keuangan. juga akan memperoleh gambaran seberapa besar kemampuan untuk dapat mengelola serta menyisihkan sisa penghasilan.

Melakukan financial check up dapat membantu untuk mempersiapkan kemampuan finansial di masa depan. Anda akan menyadari bahwa hal ini penting untuk dilakukan guna merencanakan kehidupan selanjutnya.

Perlu dipahami juga saat mengetahui siklus keluar-masuk kekayaan yang dimiliki akan membuat Anda bisa memikirkan impian apa yang mungkin bisa dilakukan. Tentu impian tersebut bisa diwujudkan jika siklus keuangan bisa tetap terjaga dengan baik.

Barangkali di waktu yang akan datang, Anda sedang berencana untuk mempersunting pasangan. Dengan melakukan pengecekan keuangan, Anda dapat membuat rancangan dana yang dibutuhkan serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.

Jadi, dengan melakukan financial check up secara berkala, Anda memiliki gambaran tentang cara untuk mencapai impian atau kehidupan di masa depan.

Financial check up mungkin terdengar sepele bagi sebagian orang untuk dilakukan. Namun, ada banyak hal positif yang bisa didapatkan saat melakukan pengecekan kondisi keuangan secara rutin.

Siklus pemasukan dan pengeluaran tentu akan dapat terawasi dengan baik. Anda pun bisa menjadi pengelola keuangan yang lebih handal saat mengetahui dengan baik kondisi keuangan. Perencanaan kehidupan di asa depan juga akan terlihat lebih jelas saat kondisi finansial tetap terjaga.

Oleh karena itu, kapan Anda akan segera melaksanakan financial check up?

Kajian Islam

Pintu-Pintu Surga Lainnya Masih Terbuka, Menanti Calon-Calon Penghuninya

By Kajian IslamNo Comments

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ، مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ، فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ، فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا؟ قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ (رواه البخاري)
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menginfaqkan dua jenis (berpasangan) dari hartanya di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari pintu-pintu surga; (lalu dikatakan kepadanya), “Wahai Hamba Allah, inilah kebaikan (dari apa yang kamu sedekahkan). Maka (kelak) barangsiapa yang merupakan ahli shalat maka dia akan dipanggil dari pintu shalat. Dan barangsiapa yang merupakan ahli jihad maka dia akan dipanggil dari pintu jihad. Dan barangsiapa yang merupakan ahli shiyam (puasa) dia akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan. Dan barangsiapa yang merupakan ahli shadaqah maka dia akan dipanggil dari pintu shadaqah”. Kemudian Abu Bakar Ash-Shidiq ra berkata, “Demi bapak dan ibuku (sebagai tebusan) untukmu wahai Rasulullah, jika seseorang dipanggil diantara pintu-pintu tersebut, maka hal itu sudah menjadi yang seharusnya. Namun adakah kelak seseorang akan dipanggil dari semua pintu-pintu surge tersebut?”. Maka Beliau SAW menjawab, “Ada, dan aku berharap engkau menjadi salah satu diantara mereka”. (Muttafaqun Alaih)

Takhrij Hadits :
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahihnya, Kitab As-Shaum, Bab Ar-Rayyan Lis Sha’imin, hadits no 1763, juga dalam Kitab Al-Jihad Was Siyar, Bab Fadhl An-Nafaqah fi Sabilillah, hadits no 2629. Diriwayatkan juga oleh Iam Muslim dalam shahihnya, kitab Az-Zakat, Bab Man Jama’a Shadaqah Wa A’mal Al-Birr, hadits no 1705 dan 1706.

Hikmah Hadits:
1. Bahwa surga memiliki pintu-pintu yang kelak calon penghuninya akan memasuki surga melalui pintu-pintu tersebut, sesuai dengan amal shaleh yang dikerjakannya selama kehidupannya di dunia. Dalam riwayat lainnya bahkan disebutkan bahwa pintu-pintu surga ada delapan, sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat sebagai berikut:
فِي الجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ، لا يَدْخُلُهُ إلَّا الصَّائِمُونَ.
Di dalam surga terdapat delapan pintu. Diantara pintu-pintu tersebut ada pintu yang bernama Ar-Rayyan, yang tidak dapat masuk surga melalui pintu tersebut kecuali hanya orang-orang yang berpuasa. (HR. Bukhari, hadits no 3017)
2. Bahwa pintu surga tidak hanya Ar-Rayyan yang akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa, yaitu orang-orang yang dominasi amal ibadahnya selama dalam kehidupan di dunia adalah melaksanakan puasa, baik yang wajib maupun juga yang sunnah. Namun ada 7 (tujuh) pintu lainnya selainnya Ar-Rayyan sehingga secara keseluruhan pintu surga ada delapan pintu. Empat pintu disebutkan dalam hadits di atas, yaitu :
1) Bab As-Shalat (pintu shalat), yaitu pintu yang khusus Allah berikan bagi orang-orang yang mengerjakan shalat dengan baik; tepat pada waktunya, menyempurnakan wudhunya, thuma’ninah dan menyempurnakan bacaan, gerakan dan rakaatnya, berusaha khusyu’ dalam menjalankannya, dan menjadikan shalat sebagai acuan dalam waktu dan kegiataannnya.
2) Bab al-Jihad (pintu jihad), yaitu pintu yang khusus Allah SWT berikan bagi orang-orang yang ikhlas berdakwah dan berjuang menegakkan kalimat Allah SWT, bukan berdakwah dan berjuang demi dunia dan pujian semata, namun benar-benar relakan jiwa dan raganya demi membela agamanya, dari hinaan orang-orang yang membenci agama Allah SWT, baik jihad dengan hartanya, jiwanya, intelektualitasnya, dsb.
3) Bab Ar-Rayyan (pintu Ar-Rayan), yaitu pintu yang khusus Allah SWT berikan bagi orang-orang yang mayoritas ibadahnya adalah puasa. Ia menyempurnakan puasa fardhunya dan ia memperbanyak puasa sunnahnya. Sehingga puasa menjadi amalan yang paling dominan dalam kehidupannnya. Ar-Rayyan berasal dari kata “ray” yang berarti pengairan atau air yang mengalir, sebagai kiasan balasan bag orang yang berpuasa yang senantiasa menahan rasa haus. Dalam hadits riwayat Imam Ahmad disebutkan, “siapa yang masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan, maka ia tidak akan pernah merasakan dahaga selama-lamanya” (HR. Ahmad)
4) Bab As-Shadaqah (pintu shadaqah), yaitu pintu yang khusus Allah SWT sediakan bagi orang-orang yang gemar dan banyak berinfak shadaqah, dan ikhlas dalam mensedekahkan hartanya. Dia kontribusikan hartanya untuk membantu dakwah dan perjuangan Islam, membantu fakir miskin yang kesulitan, menolong orang-orang yang berada dalam kesusahan, melapangkan orang-orang yang berada dalam kesempitan, dsb. Sehingga bisa dikatakan bahwa sebagian besar hartanya dia gunakan untuk berinfak sedekah.
5) Bab Al-Taubat, (pintu Taubat), yaitu pintu yang dikhususkan oleh Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang salah jalan dalam kehidupan dunia, lalu ia bertaubat kepada Allah SWT dan mewakafkan dirinya untuk melalui jalan yang di ridhai oleh Allah SWT, serta meninggalkan seluruh kehidupan jahiliyah yang dahulu pernah ia laluinya beserta seluruh gemerlap yang ada di dalamnya. Ia rela meninggalkan itu semua, demi menggapai jalan Allah SWT.
6) Bab Al-Kadziminal Ghaidz Wal Afiina Aninnas (pintu orang-orang yang menahan amarah dan mudah memaafkan kesalahan orang lain), yaitu pintu khusus bagi orang-orang yang selalu berusaha menahan amarah dan emosinya, meskipun memungkinkan baginya untuk marah. Namun karena berharap ridha Allah SWT, ia redam amarah dan emosinya, bahkan kemudian ia juga dapat memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti dan mendzaliminnya, meskipun sesungguhnya ia berhak untuk tidak memaafkan mereka karena perbuatan dzalim orang-orang tersebut kepada dirinya. Namun ia memilih untuk memaafkannya, lantaran berharap ridha dari Allah SWT.
7) Bab Ad-Dzikir (pintu dzikir), yaitu pintu yang Allah SWT sediakan khusus bagi orang-orang yang menjadikan hati dan bibirnya selalu basah dengan dzikir memuji Allah SWT. Tiada sedetikpun waktu berlalu, kecuali nama Allah selalu menghiasi bibirnya dengan lantunan dzikirnya. Dalam riwayat dari Aisyah ra disebutkan, ‘Barang siapa yang mencintai Sesutu, maka ia akan banyak menyebutnya’ (HR. Ad-Dailami)
8) Bab Al-Aiman (pintu bagi yang akan masuk ke dalam surga tanpa hisab), yaitu orang-orang istimewa yang mencapai derajat kecintaan kepada Allah SWT di atas cintanya terhadap apapun yang ada di dunia. Allah adalah tujuan hidupnya, obsesi dalam setiap desah nafasnya, orientasi dalam setiap denyut nadinya. Sehingga seolah tiada sedetikpun waktu yang dilaluinya, kecuali semuanya ia persembahkan hanya untuk Allah SWT.
3. Hendaknya usai menjalankan ibadah shaum Ramadhan, dimana Nabi SAW memberikan berita gembira berupa adanya pintu surga yang bernama Ar-Rayyan yang akan diberikan Allah SWT khusus kepada para sha’imin, kita juga bersemangat untuk melakukan amal shaleh lainnya yang ternyata dapat mengantarkan kita insya Allah ke pintu-pintu surga lainnya. Meskipun kita bukanlah Abu Bakar yang diisyaratkan bahwa beliau akan dipanggil oleh seluruh pintu surga yang ada, namun setidaknya kita masih bisa berharap bahwa salah satu dari 8 pintu surge tersebut kelak dapat mengenali kita dan memanggil nama kita untuk dapat meuntun kita masuk ke dalamnya. Maka, mari kita tingkatkan amal shaleh lainnya yang dapat kita lakukan dan sesuai dengan kamampuan kita. Dan mudah-mudahan kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dapat masuk surga melalui salah satu pintu-pintu surga tersebut. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk ke dalam golongan calon-calon penghuni surga-Mu….. Amiin Ya Rabbal Alamiiin

 

Wallahu A’lam
By. Ustadz Rikza Maulan, Lc, M.Ag

Biaya Unit Link

Biaya-Biaya Pada Polis Asuransi Jiwa Unit Link

By KeuanganNo Comments

Sebagaimana diketahui, polis asuransi jiwa unit link merupakan kombinasi antara produk asuransi jiwa dan investasi, yang juga dikenal sebagai Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI).
Tentunya, salah satu tujuan dari pemegang polis memiliki polis ini adalah untuk menikmati hasil investasi yang maksimal dalam waktu tertentu. Oleh karena itu untuk memaksimalkan hasil investasi pada produk unit link, kita harus mengetahui biaya-biaya apa saja yang dikenakan pada polis ini.
Berikut biaya-biaya yang biasanya dikenakan pada polis unit link :

1. Biaya Akuisisi/Biaya Pengelolaan Risiko/Biaya Awal

Biaya ini digunakan untuk operasional perusahaan dan pembayaran komisi agen dan besarnya berbeda-beda disetiap produk unit link dari masing-masing perusahaan asuransi jiwa. Biasanya biaya ini dikenakan selama 3 -5 tahun sesuai dengan pemberian komisi kepada agen.

Biaya ini dikenakan sebesar persentase tertentu dari premi/kontribusi dasar unit link, dimana pada prakteknya setiap premi/kontribusi regular ini merupakan kombinasi antara premi dasar regular dan premi top up regular. Biaya ini secara persentase cukup besar dan jumlahnya menurun atau tetap setiap tahun, sehingga perlu dicermati untuk komposisi antara premi dasar regular dan dan premi top up regular.
Sebaiknya untuk memaksimalnya investasi maka komposisi yang sesuai adalah premi top up regular lebih besar daripada premi/kontribusi dasar regular sehingga pengenaan biaya akuisisi tidak terlalu besar menggerus saldo investasi pemegang polis.

Contoh biaya akuisisi yang biasa diterapkan Perusahaan Asuransi Jiwa seperti pada diagram berikut :

Biaya Unit Link

Pada diagram di atas jelas terlihat bahwa biaya akuisisi di tahun pertama adalah 100% dari premi/kontribusi dasar regular. Jika seorang nasabah membayar premi/kontribusi Rp.1.000.000/bulan dengan komposisi 50% premi/kontribusi dasar dan 50% premi/kontribusi top up regular, maka setiap bulan akan dikenakan biaya akuisisi 100% dari Rp.500.000. Tentunya investasi di tahun pertama hanya mulai dari 50% dari total premi/kontribusi, itu pun belum dikenakan biaya akuisisi premi/kontibusi top up regular, biaya asuransi (Cost Of Insurance) dan biaya bulanan lainnya. Apalagi jika komposisi premi/kontribusi dasar regular lebih besar daripada  premi/kontribusi top up regular, hampir dapat dipastikan bahwa investasi akan mulai dari angka yang lebih rendah lagi sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk balik modal/break event point (BEP).

2. Biaya Polis

Biaya ini digunakan untuk aktifitas pencetakan, penjilidan, pengemasan dan pengiriman polis. Selain itu juga ada biaya materai polis guna keabsahan polis secara hukum. Biaya polis biasanya berkisar antara Rp.25.000 sampai dengan Rp.100.000 tergantung kebijakan dari masing-masing perusahaan asuransi jiwa. Biaya ini dikenakan hanya sekali pada awal penerbitan polis saja.

3. Biaya Administrasi

Biaya ini digunakan untuk layanan operasional bulanan kepada Pemegang Polis, seperti notifikasi tagihan jatuh tempo atau penerimaan premi/kontribusi via pesan telepon seluler, layanan infomasi saldo investasi nasabah dan layanan lainnya. Besarnya berkisar antara Rp.10.000 – Rp.50.000/bulan.

4. Biaya Asuransi/Cost Of Insurance

Biaya ini adalah biaya yang telah diperhitungkan oleh bagian aktuaria perusahaan asuransi jiwa untuk menyediakan dana yang akan digunakan untuk membayaran manfaat asuransi jika terjadi risiko kepada Tertanggung/Pihak Yang Diasuransikan. Pada Asuransi syariah disebut dana Tabarru atau dana tolong menolong dengan akad hibah dari peserta asuransi.

Besarnya tergantung dari usia Tertanggung/Pihak Yang Diasuransikan(PYD) dan juga jumlah Manfaat Asuransi yang diinginkan oleh Pemegang Polis. Semakin tinggi usia Tertanggung/Pihak Yang Diasuransikan (PYD), begitu juga semakin besar Manfaat Asuransi yang diinginkan, maka semakin besar pula Biaya Asuransi yang harus dibayarkan. Dan tentunya hal ini akan berpengaruh pada hasil pengembangan investasi polis unit link di akhir masa asuransi.

5. Biaya Pengelolaan Investasi/Management Fee

Dalam kegiatan pengelolaan Investasi Pemegang Polis pada polis Unit Link, sebuah perusahaan asuransi jiwa bekerja sama dengan Bank Kustodi sebagai tempat penyimpanan dana investasi dan lembaga manajemen investasi (sekuritas) untuk pengelolaan dana investasi yang maksimal. Kerja sama pengelolaan investasi ini tentunya juga dikenakan biaya yang biasa disebut management fee yang besarnya sekitar 1%-5% per tahun dari dana kelolaan.

6. Biaya Penarikan Dana/Withdrawal Fee

Biaya ini dikenakan jika hanya ada penarikan saja, yang besarnya berkisar antara 1% sampai 5% dari dana yang ditarik. Beberapa perusahaan asuransi jiwa ada yang mengenakan biaya ini sepanjang masa asuransi, namun ada pula yang dibatasi hanya beberapa tahun pertama saja. Biaya ini digunakan untuk biaya pencairan dana dari media investasi yang dipilih jika memang ada. Biasanya diterapkan agar dana kelolaan bisa berkembang untuk jangka waktu investasi yang lebih lama.

7. Biaya Pengalihan Dana/Switching Fee

Dalam penempatan dana investasi, biasanya Pemegang Polis diberikan alternatif pilihan penempatan dana investasi sesuai profil risiko Pemegang Polis. Pilihan penempatan dana ilustrasinya sebagaimana table berikut :

Biaya Unit Link

Pemegang Polis boleh memilih salah satu media investasi atau kombinasi dari beberapa pilihan penempatan dana investasi. Dalam berjalannya masa asuransi, Pemegang Polis diperkenankan untuk memindahkan sebagian/seluruh dana dari satu media ke media lainnya. Dalam proses pemindahan dana ini maka Pemegang Polis dikenakan biaya karena pembukaan media investasi baru. Beberapa perusahaan asuransi jiwa memberikan fasilitas bebas biaya pemindahan dana untuk  sejumlah pemindahan dana. Besarnya biaya berkisar antara Rp.10.000 sampai dengan Rp.50.000 per transaksi pemindahan dana.

Setelah mengetahui biaya-biaya yang dikenakan pada polis Unit Link, maka kita dapat lebih bijak dalam menentukan pilihan produk yang tepat untuk dapat mencapai tujuan kita dalam memaksimalkan hasil investasi polis Unit Link tersebut.