Skip to main content

Tidak sedikit orang yang gaji setiap bulannya hanya numpang lewat. Lebih parahnya lagi ada sebagian yang justru tidak memiliki uang sama sekali ketika akhir bulan dan belum gajian. Hal ini mengakibatkan kebutuhan sehari-hari jadi tidak tercukupi.

Pertanyaannya apakah karena memang gaji yang kurang atau karena memang tidak bisa mengelola keuangan?

Apabila kamu mengalami masalah-masalah tersebut mungkin ada beberapa kegiatan yang menuju pada pemborosan yang biasa kamu lakukan, sehingga gaji yang kamu dapatkan tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Mari kita cek satu persatu pemborosan apa yang sering kamu lakukan,

1. Gak Pernah Buat Anggaran Keuangan

Banyak yang menyepelekan pentingnya anggaran keuangan. Menganggap gak penting dan terlalu percaya diri dapat mengatur uang tanpa harus membuat anggaran. Alhasil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari malah harus menggerus uang kebutuhan lain dan parahnya harus utang.

Pengeluaran yang kamu lakukan haruslah sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan. Dan pastikan bahwa kebutuhan pokok harus diurutan pertama.

Bagaimana bisa pengelolaan uang dapat maksimal jika tidak ada anggaran yang ditentukan? Itulah kenapa anggaran keuangan itu penting agar tidak salah budget untuk berbelanja.

2. Beli barang tanpa melihat manfaatnya

Sulit memang ketika harus menghindar dari godaan diskon. Apalagi saati ini setiap marketiplace selalu ada momen diskon besar setiap bulannya, setiap bulan ya bukan setiap tahun. Sehingga tidak sedikit orang yang membeli barang karena diskon bukan karena butuh. Padahal jika dipikir-pikir barang tersebut tidak terlalu bermanfaat dan tidak dibutuhkan. Hal ini akan membuat pengeluaran untuk hal yang tidak penting.

Baca Juga  Amanah Githa dalam Keuangan Syariah Fair Semarang 2017

Mulai dari sekarang harus bisa menahan diri dari godaan diskon yang hadir kapan saja. Bukan tidak boleh memburu dsikon, justru baik jika belanja saat diskon, akan tetapi pastikan barang yang dibeli benar-benar sedang dibutuhkan agar tidak jadi pemborosan anggaran.

Setiap bulan kamu sudah tau barang barang apa saja yang dibutuhkan dan biaya yang diperlukan untuk beli barang tersebut. Pastikan membuat daftar belanja dan patuhi apa yang sudah dibuat dalam daftar belanja tersebut.

Komitmen kamu menjadi kunci keberhasialan pengaturan uangmu.

3. Mengikuti Trend Barang Elektronik

Laju perkembangan teknologi yang sangat cepat membuat produsen-produsen elektronik berlomba untuk meluncurkan produk baru. Hal ini berdampak pada konsumen yang sering kali tergiur untuk membeli produk baru yang dikeluarkan oleh perusahaan elektronik tersebut.

Sebagai contoh produk smartphone. Hampir setiap bulan selalu ada seri terbaru. Hadir dengan spesifikasi baru yang lebih canggih. Orang-orang yang senang mengikuti perkembangan ini selalu ingin memiliki smartphone dengan fitur baru tersebut, padahal bulan depan sudah ada yang terbaru lagi. Ini tidak akan pernah ada habisnya.

Apakah kamu tipe orang yang sering ganti smartphone karena bosan dengan smartphone lama? Padahal masih sangat berfungsi dengan baik. Jika iya, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang mengganti samartphone hanya karena alas an bosan, bukan karena rusak.

Baca Juga  Konsep Asuransi Syariah

Menahan diri dari mengikuti perkembangan produk elektronik sangat dianjurkan agar pengeluran yang tidak penting dapat ditekan semaksimal mungkin.

4. Sering Beli Kuota Internet

Saat ini internet sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting, dan bahkan bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan pokok. Oleh karena itu pembelian kuota internet perlu dikontrol agar tidak berlebihan.

Penggunaan internet yang cerdas merupakan cara agar kuota tidak habis sia-sia. Harus diupayakan agar tidak terlalu sering beli kuota internet. Lebih baik cukup sebulan sekali.

5. Enggan Menabung

Berapa banyak orang yang ketika ditanya jumlah tabungannya selalu jawab tidak punya. Menabung hanya sebatas angan angan bagi sebagian orang. Bukan karena tidak ada uang yang untuk ditabung, tapi kebanyakan karena menabung bukan menjadi prioritas utama, sehingga banyak yang menabung jika ada sisa uang bulanan.

Prinsip tersebut merupakan prinsip yang salah, tapi justru menjadi kebiasaan kebanyakan orang. Seharusnya sisihkan 20% dari penghasilan untuk ditabung, baru alokasi dana yang lain dapat dianggarkan.
Hal penting dalam menabung sebenarnya bukan dari seberapa banyak yang ditabung, tapi bagaimana konsistensi kamu dalam menabung. Jika memang hanya bisa menabung 10% dari penghasilan tiap bulan tidak masalah, asalkan kamu konsisten.

Leave a Reply