Skip to main content

Masa kelabu imbal hasil asuransi berbalut investasi (unitlink) naga-naganya mulai berlalu.Sepanjang 2 Januari – 14 November, sudah ada produk unitlink berbasis saham yang mampumemberikan imbal hasil 15%. Pencapaian ini melewati pertumbuhan indeks harga sahamgabungan (IHSG) pada periode sama sebesar 14,23%.

Oemin Handajanto CEO Zurich Topas Life, menerangkan ada dua hal yang mempengaruhipeningkatan unitlink. Yaitu, membaiknya kondisi pasar saham dan strategi investasi dari manajerinvestasi perusahaan asuransi. Ekspektasi pasar di bawah 10%, tapi sekarang luar biasa.Kecenderungan strategi investasi asuransi saat ini menempatkan dana di beberapa lapis saham.Ada yang ditempatkan di saham lapis kedua alias sekunder. Namun porsi terbesar masih disaham-saham unggulan alias bluechips. Pertimbangannya, pergerakan saham bluechips stabilmeski saham sekunder juga menunjukkan hasil positif beberapa waktu ini.

Baca Juga  6 Tips Dalam Memperbaiki Kondisi Keuangan

Model penempatandana itulah yang mengerek imbal hasil unitlink.Edy Tuhirman, Presiden Direktur Asuransi Jiwa Generali Indonesia menambahkan, pergerakanpasar saham yang positif akan mendorong tumbuhnya unitlink. Oleh karena itu, dia meyakinipotensi unitlink masih terbuka lebar. Ke depan, juga akan tumbuh positif menurut William KuanPresiden Direktur Asuransi Prudential.Hingga Juni tahun ini, perolehan premi baru unitlink mencapai Rp 16,2 triliun atau turun 6,5%dibanding periode yang sama tahun lalu. Padahal, premi baru di asuransi tradisional melonjak48,6% menjadi Rp 18,7 triliun.

Baca Juga  Cara Menjaga Keseimbangan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi Selama WFH

Leave a Reply