Asuransi memiliki produk yang bermacam-macam. Setiap produk di desain untuk memenuhi kebutuhan masing-masing peserta asuransi (nasabah).
Salah satu produk asuransi yang dapat menjadi pilihan peserta asuransi adalah unit link. Unit Link merupakan asuransi yang tergolong jenis asuransi nontradisional.
Unit link adalah jenis asuransi yang mengombinasikan dua produk keuangan, yakni asuransi dan produk investasi. Jadi, dalam asuransi unit link, dana peserta asuransi ibaratnya dipecah dan dimasukkan ke dalam dua rekening, sebagian masuk rekening kontribusi asuransi untuk keperluan proteksi atau perlindungan dan sebagian lagi disetorkan oleh perusahaan asuransi ke manajer investasi agar dikelola sebagai investasi, biasanya di reksadana.
Reksadana merupakan wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari investor untuk selanjutnya diinvestasikan dan dikelola dalam bentuk portofolio efek atau kumpulan dari beberapa efek oleh manajer investasi. Nasabah akan diberi pilihan oleh perusahaan asuransi, apakah dananya mau ditempatkan di reksadana saham, campuran, pendapatan tetap, atau pasar uang. Keputusan ada di tangan peserta asuransi.
Seperti di ketahui bersama bahwa dalam produk unit link selalu terdapat banyak biaya yang salah satunya adalah biaya akuisisi. Setiap perusahaan berbeda-beda dalam menentukan besaran biaya akuisisi tersebut.
Ada perusahaan yang menetapkan biaya akuisisi 70% dari kontibusi/premi selama 3 tahun awal, ada pula yang lebih. Inilah sebabnya kenapa produk unit link baru bisa BEP dalam jangka waktu minimal 7-10 tahun.
Bagaimana jika biaya akuisisi tersebut 0% dari kontribusi/premi yang kamu bayarkan, apa saya keuntungannya?
Mari kita bahas pada penjelasan berikut ini.
-
Saldo dana yang akan diinvestasikan semakin besar
Semakin kecil biaya akuisisi pada produk unit link, maka akan semakin besar juga porsi dana yang dapat diinvestasikan. Sebagai contoh Bapak Fulan membeli produk unit Link pada perusahaan A degan biaya akuisisi 60% dan pada perusahaan B biaya akuisisi 0% dengan jumlah kontribusi bulanan sama yaitu Rp500.000. Unit link pada perusahaan A setiap bulan harus dipotong sebesar Rp300.000 setiap bulan, artinya jumlah dana yang dapat diinvestasikan hanya Rp200.000. Sedangkan pada perusahaan B tidak ada potongan setiap bulan sehingga dana yang dapat diinvstasikan lebih besar yaitu utuh Rp500.000.
Dari sekilas ilustrasi tersebut dapat dipahami bahwa produk unit link tanpa biaya akuisisi ini membuat saldo dana yang dapat diinvestasikan jauh lebih besar ketimbang produk unit link dengan biaya akuisisi.
-
Investasi yang optimal
Dengan tidak adanya biaya akuisisi tentu investasi jadi lebih optimal. Bagaimana bisa? Ya tentu bisa. Pada penjelasan diatas sudah disebutkan bahwa saldo dana yang dapat diinvestasikan lebih besar jika tanpa biaya akuisisi. Dengan saldo dana yang lebih besar maka investasi jadi lebih optimal tanpa harus banyak potongan biaya.
-
Berbeda dengan produk unit link pada umumnya
Umumnya memang produk unit link terlalu besar biaya akuisisi yang dibebankan pada peserta asuransi/nasabah. Oleh karena itu sebelum membeli produk unit link, pahami dahulu biaya apa saja yang terkandung dalam produk tersebut. Hal ini diperlukan agar tidak salah dalam menentukan jenis produk yang akan dibeli. Jika ada perusahaan yang menerbitkan produk unit link tanpa biaya akuisisi, maka kamu harus segera ikut membelinya karena itu adalah produk spesial yang perusahaan lain tidak miliki.
-
Tidak merugikan nasabah
Biaya akuisisi yang dimasukan dalam produk asuransi unit link biasanya digunakan untuk keperluan ujrah/komisi agen asuransi juga biaya operasional perusahaan. Disuatu sisi, semakin besar biaya akuisisi atas produk unit link maka agen asuransi dan perusahaan asuransi diuntungkan karena ujrah/komisi yang didapatkan sangat besar. Akan tetapi perlu diketahui bahwa, pada sisi lain ada pihak yang dirugikan yaitu peserta asuransi/nasabah. Oleh karena itu kamu harus memilih produk unit link yang tidak ada biaya akuisisi sehingga kamu tidak merasa dirugikan.