Skip to main content

Polis Unit Link saat ini masih menjadi pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan produk asuransi sekaligus dapat berinvestasi dengan hasil yang maksimal. Untuk mendapatkan hasil investasi yang maksimal, tentunya harus dipahami kiat-kiatnya agar sesuai dengan ekspektasi dari Pemegang Polis.
Tidak sedikit pemegang polis Unit link yang kecewa karena sudah memiliki polis unit link dalam waktu yang cukup panjang namun akumulasi dana investasi yang terbentuk masih minim sekali atau tidak sesuai dengan ekspektasi pemegang polis.

Dalam artikel ini akan disampaikan beberapa kiat yang dapat memaksimalkan hasil investasi pada polis Unit Link.

1. Mengetahui profil risiko

Penting kita mengetahui profil risiko dari calon pemegang polis agar dapat memilih media investasi yang tepat untuk polis unit link yang dimilikinya. Sederhananya , profil risiko dibagi menjadi tiga :
a. Konservatif : menghindari risiko
b. Moderat : berani mengambil risiko yang sedang
c. Agresif : berani mengambil risiko yang tinggi

Dalam investasi dikenal istilah “high risk high return” atau risiko yang tinggi biasanya hasil investasinya tinggi. Hal ini berlaku bagi ketiga profil risiko di atas, dimana konservatif biasanya tingkat hasil investasinya rendah (low return) sedangkan agresif biasanya tingkat hasil investasinya tinggi (high return). Risiko investasi yang dimaksud adalah adanya kemungkinan kenaikan atau penurunan nilai (folatilitas) dari media investasi yang dipilih tersebut. Contoh : media investasi dalam bentuk tanah harganya cenderung stabil bahkan beranjak naik dengan cepat seiring tersedianya infra struktur di sekitar tanah tersebut, sehingga risiko investasi pada media tanah menjadi rendah. Sedang media investasi berbentuk saham, harganya bisa naik atau turun dalam waktu singkat karena dipengaruhi oleh berbagai faktor internal atau eksternal penerbit saham, sehingga risiko investasinya menjadi tinggi
Untuk mereka yang memiliki profil risiko yang konservatif, pilihan media investasinya adalah yang berisiko penurunan nilai investasinya rendah, seperti : tanah, properti, tabungan, deposito, obligasi dan instrument pendapatan tetap lainnya.

Sedangkan untuk mereka yang memiliki profil risiko moderat, pilihan media investasinya lebih beragam karena mulai berani memilih media investasi yang nilainya fluktuatif seperti saham dengan pertimbangan hasil investasi yang lebih besar.

Baca Juga  Bazar Keuangan Syariah di Padang

Dan bagi mereka yang memiliki profil risiko agresif, berani memilih media yang mayoritas memberikan imbal hasil investasi yang tinggi namun dengan tingkat risiko yang lebih tinggi pula seperti ekuitas/saham.

2. Memahami biaya-biaya yang dikenakan

Pemegang polis unit link wajib memahami biaya-biaya yang dikenakan pada polisnya agar tidak salah langkah dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada minimnya hasil investasi yang diraih selama masa asuransi berjalan. Biaya-biaya tersebut diantaranya :
a. Biaya akuisisi/biaya awal
b. Biaya adminstrasi
c. Biaya polis
d. Biaya pengelolaan dana/management fee
e. Biaya penarikan dana/withdrawal fee
f. Biaya pengalihan dana/switching fee
g. Biaya asuransi/cost of insurance (COI)

Dengan mengetahui aturan pengenaan biaya yang ditetapkan pada polisnya, maka pemegang polis dapat menyusun strategi agar dapat memaksimalkan hasil investasinya, contohnya, bagaimana komposisi yang tepat untuk premi berkala agar tidak terkena biaya akusisi/biaya awal yang besar.

3. Komposisi premi/kontribusi.

Dalam pembayaran premi/kontribusi polis unit link, dikenal istilah premi/kontribusi dasar yang tujuannya untuk perhitungan Uang Pertanggungan, dan ada premi/kontribusi top up yang tujuan nya untuk investasi. Jika tujuan awal Pemegang Polis adalah mendapatkan hasil investasi yang maksimal, maka tentunya komposisi yang tepat adalah premi/kontribusi dasar lebih kecil dari pada premi /kontribusi top up.
Berikut ilustrasi yang dapat menggambarkan hal tersebut :

Tujuan memaksimalkan manfaat asuransi/Uang Pertanggungan (UP)

Premi/kontribusi dasar Premi/kontribusi Top Up
80% 20%

Tujuan memaksimalkan hasil investasi

Premi/kontribusi dasar Premi/kontribusi Top Up
20% 80%

Kenapa komposisi terakhir dapat memaksimalkan investasi, karena premi/kontribusi dasar yang dikenakan biaya akuisisi/biaya awal porsinya lebih kecil, hanya 20%. Padahal biaya akuisisi pada awal-awal tahun biasanya cukup besar yaitu bisa berkisar antara 80%-100%.

4. Penentuan Uang Pertanggungan

Manfaat asuransi atau lebih dikenal dengan Uang Pertanggungan (UP) juga dapat mempengaruhi hasil investasi unit link. Hal ini bisa terjadi karena Uang Pertanggungan yang besar, akan menghasilkan perhitungan biaya asuransi/cost of insurance (COI) yang besar juga. Dimana biaya asuransi yang besar itu akan dipotong otomatis dari saldo dana investasi pemegang polis. Tentunya hal ini akan menghambat perkembangan dana investasi di dalam polis unit link tersebut. Jadi sebaiknya untuk memaksimalkan hasil investasi polis unit linknya, pemegang polis dapat menentukan manfaat asuransi/uang pertanggungan yang tidak terlalu besar, atau bahkan minimal manfaat asuransi sesuai dengan ketentuan polis tersebut.

Baca Juga  Daftar Universitas Terbaik Indonesia 2020 versi UniRank

5. Pemilihan asuransi tambahan/rider

Polis induk unit link biasanya hanya memiliki manfaat asuransi untuk risiko meninggal saja, sehingga untuk manfaat asuransi lainnya dapat dilengkapi dengan mengambil asuransi tambahan (rider). Manfaat asuransi tambahan (rider) diantaranya : asuransi kesehatan, kecelakaan diri, cacat tetap/sebagian, penyakit kritis dsb. Semakin banyak asuransi tambahan yang diambil maka akan semakin besar biaya asuransi/cost of insurance (COI) yang dikenakan pada polis tersebut. Hal ini tentunya akan mempengaruhi hasil investasi karena biaya asuransi yang besar tersebut diambil dari saldo investasi pemegang polis. Sebaiknya untuk memaksimalkan investasi, polis unit link yang dimiliki tidak perlu ditambahkan dengan asuransi tambahan (rider) kecuali memang diperlukan.

6. Pemindahan dana

Pemindahan dana merupakan sebuah fasilitas dari polis unit link untuk menjaga nilai dari investasi agar tidak ikut menurun jika Nilai Aktiva Bersih dari dana tersebut sedang turun. Namun perlu diperhatikan tentang aturan biaya yang dikenakan untuk melakukan pemindahan dana. Biasanya diberikan keleluasaan untuk melakukan pemindahan dana beberapa kali tanpa biaya dalam setahun, setelah itu dikenakan biaya sekitar Rp.25.000 – Rp.100.000 per transaksi pemindahan dana. Oleh karena perlu dipertimbangkan untuk tidak terlalu sering memindahkan dana jika tidak ada urgensi nya untuk menghindari pengenaan biaya pemindahan yang akan menggerus saldo investasi pemegang polis.

7. Penarikan dana

Fasilitas lain dari polis unit link adalah penarikan dana sebagian (partial withdrawal) dari saldo dana investasi. Perlu dicermati aturan pengenaan biaya dari fasilitas penarikan dana ini agar tidak terpotong biaya yang cukup besar. Misalnya, ada beberapa perusahaan asuransi yang mengenakan biaya pada dua tahun pertama, sehingga penarikan di tahun-tahun berikutnya bebas biaya. Pemegang polis dapat menerapkan strategi penarikan dana setelah melewati dua tahun berjalannya polis sehingga tidak dikenakan biaya penarikan.

Demikian, semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. FES 2021

Leave a Reply