Skip to main content

Industri asuransi jiwa pada kuartal III/2012 membukukan imbal hasil investasi Rp 13,3 triliun ataumelonjak 217% dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya Rp 4,20 triliun.Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan faktor pendongkrak kenaikan imbal hasil iniadalah kondisi perekonomian yang membaik dan kinerja positif pasar modal. Sedangkan DirekturEksekutif AAJI Benny Waworuntu menjelaskan reksa dana masih jadi pilihan utama portofolioinvestasi karena cenderung memberikan imbal hasil tetap dengan risiko rendah.

Meskipun kondisi pasar modal membaik, proporsi saham justru menurun hingga 31%, dari Rp78,2 triliun pada kuartal III/2011 menjadi Rp 53,4 triliun. Penurunan itu menurut Hendrismankarena pengalihan portofolio dari saham ke surat berharga negara. Proporsi obligasi negarameningkat hampir 5.000%, dari Rp 498,3 miliar menjadi Rp 25,3 triliun.

Baca Juga  Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia

Kendati meningkat signifikan, kontribusi imbal hasil investasi terhadap pendapatan total industriasuransi tidak terlalu besar, yakni berkisar 14,6%. Pendapatan terbesar masih disumbang daripendapatan premi Rp 75,1 triliun atau sekitar Rp 82,7% dari total pendapatan kuartal III/2012yang mencapai Rp 90,8 triliun. Pertumbuhan ini naik 12% dibandingkan dengan periode yangsama pada tahun sebelumnya, yang tercatat Rp 67 triliun.Pendapatan dari premi baru tradisional menyumbang Rp 27,6 triliun, meningkat 24,8% year-onyeardari periode lalu sebesar Rp 22,1 triliun.

Baca Juga  Biaya Pendidikan yang Semakin Mahal di Indonesia

Adapun pendapatan premi baru dari unit link padaperiode ini adalah sebesar Rp 23,7 triliun atau mengalami perlambatan dengan tingkat -4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jika dilihat dari pertumbuhan premi secarakeseluruhan, premi unit link masih tumbuh 6,2% dari periode yang sama tahun lalu, yakniRp 38,2 triliun.

Leave a Reply