Skip to main content
All Posts By

admin

Mengelola Keuangan

Tipe-tipe Kepribadian dalam Mengelola Keuangan

By KeuanganNo Comments

Tipe kepribadian seseorang sebenarnya berbanding lurus dengan cara seseorang dalam mengelola uangnya. Masing-masing tipe kepribadian dalam banyak hal bisa mempengaruhi cara orang tersebut dalam mengelola uangnya.

Pakar keuangan Ray Linder, menemukan bahwa dari segi finansial setidaknya terdapat 16 profil kepribadian. Dari ke-16 profil kepribadian ini, diklasifikasikan lagi secara singkat menjadi 4 kelompok, yang masing-masing mencirikan tentang bagaimana cara orang tersebut dalam menyikapi serta mengatur finansialnya. Berikut ini ulasan lengkapnya.

1. Tipe Planner (Perencana)

Kelompok kepribadian dengan tipe perencana dikenal sangat cermat. Karena kecermatannya inilah orang yang masuk dalam kelompok kepribadian bertipe perencana atau planner dianggap sangat pas dalam menjadi pengelola investasi jangka panjang.

Bukan hanya untuk orang lain, kelompok kepribadian bertipe planner juga mampu mengatur keuangan pribadinya sehingga kebutuhan di masa yang akan datang bisa tercukupi. Di sisi investasi, mereka juga sangat jeli dan disiplin dalam memantau perkembangan berkaitan dengan investasi jangka panjang yang sudah dijalankan.

Tapi diantara kelebihan tentu ada kekurangan. Para pemilik kepribadian tipikal planner kadang kurang handal untuk investasi jangka pendek, ini karena secara alamiah memang pemikiran mereka sepenuhnya diarahkan untuk mengawasi investasi jangka panjangnya.

2. Tipe Players (Pemain)

Seperti nama karakternya, mereka yang punya tipe kepribadian finansial demikian memang cenderung bermain-main dengan uangnya. Ray Linder, sebagai pakar menggunakan istilah kompulsif. Dimana orang dengan tipe kepribadian finansial demikian ada kecenderungan untuk terus menghabiskan uang, konsumtif dengan rasa tidak peduli apakah keputusan finansialnya tersebut masuk pada kategori tindakan berisiko keuangan tinggi atau tidak.

3. Tipe Protector (Pelindung)

Disebut demikian karena tipe kepribadian yang satu ini memang sangat berhati-hati dan benar-benar melindungi uang yang dimilikinya. Kehidupannya cenderung tidak berada dalam jalur resiko keuangan, masalah masa depan sudah dipersiapkan dengan matang, umumnya dengan memanfaatkan atau menyiapkan dana pensiun dari pekerjaan.

Kepribadian ini sekilas kelihatan sangat sempurna, bahkan dari sisi kebiasaan berbelanja sekalipun, tipe kepribadian ini cenderung pasif walaupun dalam satu waktu muncul merek baru yang booming. Orang dengan karakteristik kepribadian protector tidak akan mau mencoba untuk membelanjakan uangnya untuk hal semacam itu.

Sisi negatif dari karakter semacam ini adalah karena sangat “lurus” dalam menjalani hidup, ada kalanya sisi investasi tidak tersentuh, padahal bisa jadi menguntungkan secara finansial.

4. Tipe Pleaser (Penggembira)

Siapa yang pernah punya pengalaman berteman dengan orang yang sangat royal dalam membelanjakan uangnya. Sering mentraktir teman-temannya atau biasa dikenal dengan istilah sosialita? Bila dalam pergaulan kita bertemu orang yang semacam ini bisa jadi mereka adalah mereka yang bertipe pleaser atau penggembira.

Pakar keuangan menggolongkan tipe kepribadian ini menjadi dua tipe lagi. Pertama adalah mereka yang hobi membelanjakan uangnya sebagai bagian dari status sosial untuk orang lain. Kedua adalah mereka yang cenderung membelanjakan uangnya untuk diri sendiri.

Secara tipikal individu bertipe kepribadian semacam ini sama. Ada kecenderungan untuk membelanjakan uangnya sebagai satu kepuasan pribadi dengan tidak memperdulikan apakah hal semacam termasuk kategori berisiko atau tidak.

Masing-masing tipe kepribadian di atas tentu saja ada sisi positif maupun negatifnya. Pemilik kepribadian mesti memahami kelebihan dan kekurangan tersebut agar dapat mengelola keuangannya dengan baik.

Manajemen Uang

Kesalahan Manajemen Uang yang Harus Dihindari

By KeuanganNo Comments

Masih banyak orang yang susah untuk mengatur uang dengan baik, terlebih dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran. Hal ini bisa dijumpai melalui tindakan pemborosan, pemenuhan gaya hidup berlebih, dan keresahan jika uangnya menipis.

Kesalahan manajemen uang adalah penyebab utama kejadian ini terjadi di masyarakat dan menjadi masalah besar yang seringkali ditemui oleh institusi keuangan.

Oleh karena itu perlunya pemahaman mengenai bagaimana mengatur uang yang baik. Berikut beberapa kesalahan yang perlu dihindari:

1. Tidak Mencatat Pengeluaran

Anda harus paham berapa pengeluaran yang dihabiskan agar bisa dihitung untuk waktu yang akan datang. Anda perlu tahu berapa pengeluaran sehari-hari dan mencatatnya secara rutin. Hal ini akan menyebabkan pengeluaran yang tidak terkendali dan tidak seimbang dengan pemasukan.

2. Mengatur Uang untuk Waktu Singkat

Kebiasaan mengatur uang harusnya dilakukan untuk waktu yang lama. Namun kebanyakan orang memiliki kebiasaan ini untuk waktu yang singkat ketika kondisi finansial sedang sekarat saja. Kesalahan ini harus dihindari oleh setiap orang karena tanpa pemikiran panjang masa depan keuangan bisa merugi.

3. Tidak Tahu Tujuan Keuangan

Tujuan keuangan yang tidak jelas adalah kesalahan besar dalam mengelola uang. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena memunculkan keresahan pada diri seseorang. Tidak tahu atau lalai tujuan akan keuangan membuat kondisi keuangan tidak jelas dan susah untuk menjadi sukses.
Hindari dengan merencanakan tujuan keuangan saat mengatur dan menyusun rencana keuangan. Hal ini merupakan salah satu tindakan manajemen uang yang baik dan terkontrol.

4. Prioritas Keuangan Tidak Jelas

Selain tujuan prioritas keuangan yang tidak jelas juga menjadi salah satu indikator jeleknya manajemen keuangan. Pengeluaran yang tidak dibagi dalam beberapa prioritas tentu bisa berakibat adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi. Hal ini membuat penghasilan habis begitu cepat karena digunakan untuk hal yang tidak menjadi prioritas.

5. Kurangnya Komitmen Keuangan

Komitmen atau berjanji dengan diri sendiri dan orang lain harus kuat apalagi dalam urusan keuangan. Kurangnya komitmen seperti berjanji hidup hemat akan membuat manajemen keuangan tidak akan berjalan baik. Hal ini pun berimbas dengan pendapatan dan pengeluaran tidak seimbang karena pengeluaran banyak digunakan untuk hal yang melanggar komitmen.

6. Tidak Paham Aturan Asuransi

Banyak orang memanajemen uang dengan mengikuti asuransi untuk jaminan kehidupan lebih baik. Asuransi yang baik tentu menjadi idaman bagi setiap orang. Namun banyak kesalah terjadi di mana orang hanya ikut asuransi karena tergiur promo atau hanya sekedar kenal penjualnya saja.
Lagi – lagi memanajemen uang pada asuransi harus paham aturan dan juga bagaimana menetapkan tujuan, prioritas, serta komitmen. Memenuhi kebutuhan asuransi tanpa tahu aturannya atau hanya karena kenal dengan agennya, akan membuat kondisi keuangan menjadi tidak seimbang dan ujung – ujungnya merugi di masa depan.

7. Ikut – ikutan Dalam Berinvestasi

Investasi bukanlah hal buruk karena menjanjikan di masa depan. Namun banyak kasus di masyarakat banyak orang yang justru jatuh karena investasi seperti tidak untung atau tertipu investasi bodong. Hal ini biasanya diakibatkan oleh kebiasaan ikut – ikutan teman dalam berinvestasi tanpa pikir panjang dan mempelajari terlebih dahulu.

Meski terkadang ikut berinvestasi bisa menguntungkan, namun tanpa belajar dan mempersiapkan investasi secara matang tentu untung hasil investasi akan menjadi angan saja. Kesalahan ini membuat orang bisa masuk masalah ekonomi yang besar. Oleh sebab itu Anda perlu memiliki modal pengetahuan investasi dan pengalaman agar kondisi keuangan tetap baik walau berinvestasi.

Beberapa kesalahan di atas adalah salah satu hal yang harus dihindari ketika mengatur keuangan. Hal di atas tentu akan bisa membuat pendapatan serta pengeluaran tidak seimbang dan berujung pada kerugian pada keuangan sendiri. Jika sudah paham kesalahan yang ada saatnya memulai kebiasaan baik dalam manajemen keuangan, sehingga masa depan bisa lebih baik dari sekarang.

Cara Menjaga Keseimbangan Pekerjaan

Cara Menjaga Keseimbangan Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi Selama WFH

By KeuanganNo Comments

Selama masih pandemi, lebih baik bekerja dari rumah untuk mencegah penularan virus corona.
WFH sehari dua hari sih sangat menyenangkan. Tetapi ini sudah berbulan-bulan, bahkan hampir setahun lamanya. Bete, jenuh, pasti sudah tingkat dewa.

WFH memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya sulit mengontrol jam kerja. Misal kalau di kantor jam 5 sore sudah bergegas pulang kerja, tapi karena di rumah, bekerja bisa bablas sampai malam.
Apalagi kalau disambi mengurus rumah, seperti menyapu, mengepel, mencuci pakaian, memasak, dan aktivitas lainnya. Pasti makin sibuk, sehingga pekerjaan kantor akhirnya diselesaikan hingga larut.

Akibatnya, pola hidupmu malah berantakan. Jadi kacau balau. Oleh karena itu, berikut tips menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi atau di luar kantor tetap terjaga.

1. Buat jadwal kerja

Langkah pertama, kamu dapat membuat jadwal kerja. Patokannya jam kerja kantormu seperti biasa. Absen hadir jam 8 pagi, istirahat siang jam 12. Kembali bekerja pukul 1 siang sampai jam 5 sore.
Jangan mentang-mentang WFH, bangun lebih siang dan baru absen kerja jam 10 atau 11. Karena kalau kamu hadir lebih lambat, tetap saja jam kerjamu dihitung minimal 8 jam.

Jadi yang seharusnya pukul 5 sore sudah selesai, harus menyelesaikan tugas hingga pukul 7 atau 8 malam. Komitmen terhadap jam kerja yang sudah kamu buat, maka keseimbangan hidup yang kamu cari, pasti akan terwujud.

2. Pisahkan antara tugas kantor dan rumah

Namanya WFH, pasti jam kerjamu akan terbagi dengan tugas mengurus rumah, seperti memasak, mengepel, menyapu, mencuci baju, atau lainnya. Terlebih jika kamu sudah berkeluarga dan punya anak, mungkin saja disambi mengasuh anak. Atau anak mengajak bermain saat jam kerja.

Oleh karena itu, kamu harus bisa memisahkan antara tugas kantor dan rumah. Buat komitmen dalam diri, utamakan pekerjaan kantor. Setelah jam pulang pukul 5 sore, barulah kamu mengurus rumah atau bermain dengan anak. Inilah yang dinamakan profesional.

3. Fokus bekerja, abaikan godaan dan gangguan

Selama WFH, pastikan kamu tetap fokus bekerja. Biasanya bekerja dari rumah, banyak gangguan. Entah itu dari tugas rumah tangga, suara tetangga bergosip, anak-anak kecil bermain di depan rumah, suara tangisan bayi tetangga, teriakan orang berdagang, sampai godaan tidur siang di kasur empuk.

Walaupun sulit, kamu harus tetap fokus dan konsentrasi. Abaikan sejenak gangguan dan godaan tersebut sampai kamu menyelesaikan pekerjaanmu. Bila kamu fokus, maka pekerjaan kantor akan selesai dengan cepat, tepat, dan benar. Kamu tenang, atasanmu pun senang dengan kinerja baikmu meski dari rumah.

4. Hindari mencuri-curi waktu

Bekerja dari rumah alias WFH tidak ada bos atau rekan kerja yang memantau. Kamu bebas tanpa pengawasan. Meski demikian, bukan berarti kamu bisa main ponsel sesuka hati. Nonton drama Korea atau yutupan sampai lupa waktu.

Kalau kerjaanmu hanya begitu, kapan tugas kantor bakal selesai. Inilah yang sering dilakukan banyak karyawan, dan akhirnya terpaksa mengejar deadline pekerjaan kantor hingga larut.

5. Bekerja di ruangan khusus

Mau lebih nyaman dan fokus saat bekerja? Sebaiknya kamu bekerja di ruangan khusus. Misalnya satu ruangan dipakai selama WFH. Hindari bekerja di ruangan yang menghadap jalan raya karena akan sangat mengganggu kerjamu. Dan pastinya ruangan kerja ini, sebaiknya bukan kamarmu.
Kamar bisa jadi ‘setan’ yang menggodamu. Dari awalnya kerja sambil rebahan di kasur, lama-lama malah ketiduran.

Selain itu, tempel tulisan jangan diganggu atau don’t disturb supaya anggota keluarga lain mengetahui bahwa kamu sedang bekerja dan tidak mau diganggu dulu.

6. Jauhkan Dirimu dari Stres

Walaupun kamu disiplin dengan jadwal kerja maupun komitmen yang sudah dibuat selama WFH, tetapi kamu harus tetap bahagia. Gunakan waktu luangmu, semisal setelah pekerjaan selesai pukul 5 sore, untuk melakukan kegiatan yang kamu sukai. Contohnya membaca, memasak, atau menonton satu judul film favorit.

Jadi dalam sehari, kamu tidak terus berkutat pada pekerjaan kantor saja. Waktu untuk bersantai tetap ada. Dengan begitu, kamu terbebas dari stres dan work life balance menjadi nyata.

Cara Menabung

Cara Menabung Paling Mudah

By KeuanganNo Comments

Siapa yang resolusi tahun barunya mengumpulkan uang alias menabung? Ini salah satu resolusi penting yang harus diwujudkan. Tujuannya demi masa depan keuangan yang lebih baik.

Masa iya selamanya kamu tidak punya tabungan. Gaji habis begitu saja tanpa jejak. Mulailah mengatur keuangan sejak dini, termasuk mengalokasikan dana untuk tabungan. Ini baru yang dasar lho, belum ke tahap investasi.

Memiliki tabungan sangat krusial. Apalagi kalau kamu kena musibah, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), mendadak sakit, membayar utang, dan kebutuhan lainnya.

Tabungan dapat menjadi penyelamat saat kamu tidak punya dana darurat. Sementara kantong sudah cekak. Daripada gali lubang, lebih baik “bobok” tabungan.

Menabung sebenarnya bisa di mana saja. Hal yang penting yaitu komitmen dan disiplin menyisihkan uang setiap bulan, atau kalau perlu setiap hari.

Berikut ini cara menabung yang paling mudah buat siapapun:

1. Sisihkan minimal 10 persen dari gaji ke tabungan

Dalam prinsip dasar mengatur keuangan, anggaran untuk pos tabungan minimal 10 persen dari gaji atau penghasilan. Mau 20 persen? Itu lebih baik.

Kalau kamu sedang dalam tahap belajar mengelola keuangan, menyisihkan 10 persen sudah bagus. Jika gajimu Rp 5 juta per bulan, berarti minimal Rp 500.000.

Langsung sisihkan begitu kamu terima gaji atau penghasilan. Jangan menunggu dari sisa gaji karena biasanya tidak sesuai kenyataan. Inginnya menabung, tetapi lihat pakaian, sepatu, tiket murah, menabung hanya sekadar angan-angan.

2. Masukkan dana tersebut ke rekening tabungan

Kids zaman now harusnya sudah melek keuangan. Ada bank sebagai wadah mengumpulkan dan menyimpan uang dengan aman. Jadi, tidak perlu lagi simpan uang di bawah bantal atau kasur, maupun di lemari baju.
Kamu bisa buka rekening tabungan di bank. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuanganmu. Misalnya yang setoran awalnya Rp 50.000. Bebas biaya administrasi, atau yang menawarkan keuntungan lain.

Kalau kamu punya rekening tabungan di bank, bukan hanya uang bakal aman, tetapi juga akan memudahkanmu bila sewaktu-waktu ingin mengajukan pinjaman atau kredit di bank.
Dengan memiliki rekening tabungan, kamu pun tidak perlu repot jika mendapatkan bantuan dari pemerintah di masa pandemi ini. Sebab bantuan sekarang sifatnya non-tunai. Langsung ditransfer ke rekening penerima.

3. Simpan uang receh di celengan

Selain menabung di bank, cara mengumpulkan uang berikutnya adalah di celengan. Tetapi, bukan uang yang nominalnya besar, cukup uang receh.

Misalnya uang koin Rp 1.000, Rp 500, atau Rp 200 dan Rp 100. Uang pecahan Rp 2.000 juga bisa. Jangan sepelekan uang receh. Kalau dikumpulkan setiap hari, lama-lama akan banyak.
Menabung Rp 2.000 setiap hari, jika rutin selama 5 tahun, bisa mencapai Rp 3,6 juta. Sudah cukup buat DP motor. Itulah the power of receh.

4. Menabung sesuai tanggal

Cara ini bisa kamu terapkan buat yang susah nabung jumlah besar sekaligus. Menabung sesuai tanggal. Maksudnya adalah nominal uang yang disimpan mengikuti tanggal, dan dimulai dari tanggal 30 atau 31 setiap bulan.

Contohnya, bulan Januari 2021, ada 31 hari. Tanggal 31 menabung Rp 31.000, tanggal 30 sebesar Rp 30.000, tanggal 29 menyisihkan Rp 29.000, begitu seterusnya. Maka, total tabunganmu dalam sebulan (31 hari) menjadi Rp 496.000.

Dengan cara di atas, tidak akan terlalu menjadi beban keuanganmu. Tetapi ingat, jangan sampai lupa menabung. Terlewat sehari saja, target menabungmu bisa buyar, dan kemudian jadi malas lagi menyisihkan uang.
Oleh karenanya, pasang alarm di ponsel sebagai pengingat. Tidak ada alasan lagi untuk mangkir menabung demi tujuanmu.

Atasi Keuangan tidak Sehat

Atasi Keuangan Yang Tidak Sehat

By KeuanganNo Comments

Ada sebagian orang yang masih tetap tidak bisa menabung atau mempersiapkan dana darurat meskipun telah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Kegagalan dalam mengatur dan membuat perhitungan keuangan yang tepat menjadi alasan mengapa hal ini terjadi pada banyak orang.

Keuangan yang tidak terkendali bisa dipastikan memicu terjadinya siklus gaji ke gaji. Bukan hal yang baru memang sebab banyak orang yang mengalaminya di dalam kehidupan mereka.

Berada dalam situasi siklus gaji ke gaji membuat semua kebutuhan hidup akan selalu bergantung pada gaji bulanan. Apalagi jika Anda tidak memiliki anggaran yang efektif di dalam keuangan, termasuk tabungan yang bisa digunakan sebagai dana cadangan. Kehidupan Anda bisa tidak terencana dengan baik dan Anda pun sulit menghindar dari petaka yang mengancam keuangan Anda pada masa depan nanti.

Janganlah selalu menunggu dan melakukan kesalahan yang sama. Saatnya memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada dalam keuangan Anda. Beberapa poin di bawah ini bisa Anda lakukan demi terlepas dari siklus gaji ke gaji.

1. Kelola Anggaran dengan Tepat dan Efisien

Hal pertama yang menjadi penyebab siklus ini terjadi adalah kegagalan dalam mengatur anggaran keuangan. Jadi, inilah yang harus ditangani terlebih dahulu sebelum memeriksa hal lainnya.

Jika selama ini memiliki anggaran yang tidak efektif, sudah saatnya untuk memperbaiki hal tersebut. Namun, kalau ternyata selama ini menjalankan keuangan tanpa anggaran yang jelas, Anda harus mulai menyusunnya dengan tepat kemudian mengaplikasikannya di dalam keuangan.

Periksa semua pos pengeluaran yang selama ini. Lihat bagaimana Anda mengeluarkan uang dan seberapa efektifnya pengeluaran tersebut bagi kehidupan. Perhatikan dengan baik jika ada besar kemungkinan Anda memiliki sejumlah pengeluaran “sia-sia” selama ini.

Mulailah memilah pengeluaran yang tidak penting dan menghentikannya. Tidak perlu berlebihan dengan memotong semua pengeluaran. Lakukan hal ini secara bertahap, yakni dengan mengurangi porsinya hingga akhirnya benar-benar menghilangkannya.

2. Cukupkan Keinginan dengan Kemampuan Keuangan

Memaksakan diri untuk memiliki atau menikmati berbagai hal yang berada di luar kemampuan keuangan bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya siklus gaji ke gaji. Jangan sepeleken hal ini. Sebab ini bisa menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan.

Berhenti memaksakan diri untuk membeli atau menikmati sesuatu yang terlalu “mahal” dan tidak begitu penting bagi kehidupan Anda. Pahamilah dengan jelas bahwa Anda tidak hanya hidup dan bekerja untuk membayar tagihan saja.

Anda juga perlu memiliki kesempatan dan keinginan untuk menabung dan berinvestasi. Batasi keinginan dan mulailah menyesuaikan diri dengan kondisi sekarang. Dengan begitu, Anda bisa lebih santai dan mudah dalam mengelola keuangan dengan cerdas.

3. Manfaatkan Waktu dengan Baik

Anda tentu memiliki kesempatan yang sangat banyak untuk menikmati hobi atau sekadar bersantai-santai di depan televisi selama berjam-jam. Seperti menghabiskan waktu untuk menikmati berbagai acara, termasuk iklan di televisi tanpa melakukan kegiatan apa pun yang akan membuat kehidupannya semakin membaik.

Daripada melakukan hal tersebut, bukankah Anda dapat memanfaatkan waktu yang ada dengan lebih berguna?
Waktu menjadi aset berharga yang seharusnya dimanfaatkan dengan tepat. Berbagai hal untuk memperbaiki keuangan dapat dilakukan dengan efektif. Jangan membuang waktu yang berharga tersebut untuk sekadar menikmati berbagai hal yang tidak memberi manfaat dan keuntungan.

Beberapa jam yang Anda miliki untuk menonton televisi bisa digunakan untuk menyusun beberapa langkah perubahan di dalam keuangan Anda. Hal ini bisa membantu memperbaiki kondisi keuangan yang buruk saat ini. Bukan hanya itu saja, Anda bahkan bisa menggunakan beberapa jam waktu senggang untuk mendapatkan penghasilan di luar penghasilan tetap.
Anda tentu memiliki keahlian atau minat tertentu yang bisa dimanfaatkan untuk hal tersebut bukan? Manfaatkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan atas hal tersebut. Ini tentu akan jauh lebih bermanfaat dan dapat membantu Anda keluar dari siklus gaji ke gaji.

Berada dalam situasi siklus gaji ke gaji di dalam keuangan memaksa Anda berhadapan dengan sejumlah masalah, semisal kekurangan dana di dalam keuangan. Ini bukanlah hal sepele. Jika terus berlanjut, akan sangat berbahaya bagi kehidupan Anda pada masa yang akan datang. Ketahui dengan jelas bahwa hal ini adalah kesalahan dan mulailah melakukan perubahan sehingga kondisi keuangan bisa membaik.

 

 

 

sumber: cermati.com

Tips Investasi Pertama

Tips Agar Investasi Pertama Berjalan Mulus

By KeuanganNo Comments

Siapa yang mau investasi, tapi masih maju mundur? Tahun 2020 sudah di penghujung tahun, waktunya merealisasikan resolusi untuk investasi.

Memulai investasi disarankan sejak dini. Semakin cepat implementasinya, makin besar pula jumlah investasimu. Maka peluang mendapatkan cuan gede kian terbuka lebar.

Jika ingin berinvestasi, dimulai saja dari dana kecil atau tergantung kemampuan finansialmu. Kemudian setiap bulan ditambah modalnya. Tetapi mesti konsisten, disiplin menyisihkan uang.

Untuk memulai investasi supaya jalannya mulus dan hasil maksimal, ikuti tips berikut ini:

1. Pastikan kamu terbebas utang

Kalau mau investasi, keuanganmu harus sehat dulu. Artinya pemasukan lebih besar daripada pengeluaran. Minimal sama lah. Jangan kebalikannya, lebih besar pasak daripada tiang.

Bagaimana kamu bisa investasi, bila utangmu saja menumpuk. Utang ke teman lah, utang ke bank, atau pinjaman lain, seperti KPR, Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) maupun kredit lainnya.

Prioritaskan gajimu untuk membayar cicilan utang lebih dulu. Jangan memaksakan investasi dalam keadaan kamu banyak tunggakan atau tagihan utang.

Utang adalah kewajiban yang harus dibayar sampai lunas. Jika tidak, risiko dirong-rong debt collector hingga sita aset berharga. Tidak mau kan, bisa investasi, tapi malah harta bendamu disita bank.

Jadi paling penting adalah, bebas dulu dari utang, baru kemudian investasi dengan aman, nyaman, dan tenang.

2. Jangan lupakan dana darurat

Begitu utang lunas, jika kamu ingin investasi, pastikan juga punya dana darurat. Dana darurat dan investasi adalah hal yang berbeda.

Dana darurat digunakan untuk keperluan yang sifatnya mendesak sekali, urgent, seperti sakit, kena PHK, dan lainnya. Sedangkan investasi untuk masa depan keuanganmu.

Kalau kamu menerima gaji setiap bulan, sisihkan 10% untuk dana darurat dan 10% lagi untuk investasi. Jika pendapatanmu besar dan sudah keluar dari jerat utang, masing-masing alokasikan 20% akan lebih baik.

Setiap orang, baik yang masih lajang maupun sudah berkeluarga, harus memiliki dana darurat. Idealnya dana darurat sekitar 3-6 bulan dari pengeluaran rutin bagi lajang dan buat yang sudah berkeluarga (memiliki lebih dari 2 anak) sekitar 6-12 bulan pengeluaran.

3. Investasi untuk beli rumah atau dana pendidikan anak

Begitu sudah terjun investasi, fokuskan tujuan investasi untuk membeli rumah maupun dana pendidikan anak. Kedua tujuan ini sangat penting.

Buat yang belum menikah, kamu investasi untuk mengumpulkan DP rumah. Sementara yang sudah menikah dan punya anak, ditujukan untuk dana pendidikan anak.

Kalau tidak investasi, sangat sulit mengumpulkan dana untuk kedua tujuan tersebut. Pasalnya, harga rumah dan biaya pendidikan anak setiap tahun selalu naik, bukan turun.

Untuk investasi pada tujuan tersebut, kamu dapat menaruh modal pada instrumen reksadana, emas, deposito, sehingga memperoleh imbal hasil cukup besar ketimbang disimpan pada produk tabungan berjangka.

4. Lirik investasi lain yang juga menguntungkan

Jangan hanya punya satu investasi saja. Kamu perlu memiliki investasi lain agar dapat saling menopang atau melengkapi.

Kalau sudah investasi di instrumen yang rendah risiko, kamu bisa menjajal investasi di instrumen yang berisiko tinggi, seperti saham.

5. Terus belajar

Jika ingin menjadi investor sukses, yang mampu mengelola risiko investasi dengan tepat, kamu mesti banyak belajar.
Tidak puas dengan satu ilmu saja. Perbanyaklah membaca buku dan berita di media massa, mengikuti seminar dari investor sukses lain yang bisa kamu jadikan mentor.

Itu semua dapat kamu jadikan bahan analisis investasi, sehingga bisa mengambil keputusan terbaik untuk investasimu.

Lakukan Sekarang atau Tidak Sama Sekali

Orang yang sukses adalah orang yang berani mengambil risiko. Begitupun di masa pandemi ini. Biarpun ekonomi lagi susah, tetapi investasi harus jalan terus.

Kamu bisa memulainya sekarang ini. Masuk di waktu yang tepat. Jika tidak, kamu akan kehilangan kesempatan untuk selamanya.

 

 

 

Sumber: cermati.com

cara agar uang tidak habis sia-sia

5 Cara Agar Uang Tidak Habis Sia-Sia

By KeuanganNo Comments

Memenuhi semua kebutuhan dengan baik merupakan hal yang selalu diupayakan oleh setiap orang, tentunya termasuk Anda juga. Semua ini tentu tidak akan menjadi masalah, jika Anda sudah memiliki pekerjaan dan penghasilan yang memadai setiap bulannya. Selain itu, memiliki anggaran keuangan yang tepat juga tak kalah pentingnya.

Jangan sampai Anda selalu menghabiskan banyak uang dengan percuma, tanpa mendapatkan manfaat maksimal dari pembelanjaan yang Anda lakukan tersebut.

Penting untuk selalu membelanjakan uang dengan bijak, bahkan meski Anda memiliki penghasilan yang besar setiap bulannya. Setiap pos pengeluaran Anda harus diatur dengan sedemikian rupa, agar kondisi keuangan tetap bisa berjalan dengan seimbang.

Cara ini akan memungkinkan Anda mendapatkan kondisi keuangan yang tetap stabil dan berbagai kebutuhan bisa terpenuhi dengan baik. Bagaimanapun juga, masa depan keuangan Anda tentu selalu menjadi poin penting yang wajib disiapkan dengan baik, bukan?

Berikut ini adalah beberapa langkah bijak yang bisa Anda lakukan, agar uang Anda bisa terpakai dengan tidak sia-sia:

1. Membiayai pendidikan

Untuk kebanyakan orang, menyelesaikan pendidikan tidak cukup hanya dengan kuliah dan menjadi sarjana saja. Pada dasarnya ada banyak hal yang bisa Anda pelajari di luar bangku kuliah, bahkan untuk berbagai pengetahuan yang tidak formal sekalipun.

Anda bisa mengambil kelas bahasa untuk memperbarui kemampuan berbahasa asing Anda. Atau, mungkin kelas lainnya yang bisa meningkatkan kemampuan Anda di bidang tertentu.

Membelanjakan uang untuk membiayai pendidikan seperti ini akan sangat positif dan bisa memberi Anda banyak manfaat. Hal ini bahkan akan bernilai lebih, jika pendidikan yang Anda ambil bisa mendukung karir dan juga pekerjaan yang Anda tekuni saat ini. Hal ini bisa Anda anggap sebagai sebuah investasi, yang kelak akan membantu kesuksesan Anda ke depannya.

2. Traveling

Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk menikmati kesuksesan, salah satunya dengan melakukan perjalanan wisata atau traveling. Anda bisa menjadwalkan kegiatan ini secara berkala, agar Anda kembali fresh dan bisa menikmati waktu dengan cara yang berbeda. Saat Anda traveling, Anda tentu bisa menemukan tempat yang baru dan orang-orang baru di sana.

Semua ini akan memberikan Anda pengalaman yang luar biasa, di mana Anda bahkan bisa mengenangnya sebagai salah satu momen berharga di dalam hidup Anda. Tidak harus selalu ke tempat yang jauh dan mahal, aktifitas traveling seperti ini juga tetap bisa berkualitas jika Anda lakukan di dalam negeri bersama dengan orang-orang tercinta.

3. Membeli buku

Buku merupakan salah satu tempat di mana Anda bisa menemukan banyak sekali ilmu dan juga hal-hal yang baru. Anda bisa berpetualang dalam sebuah cerita fiksi yang menarik atau bahkan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang selama ini belum Anda pahami.

Membelanjakan uang untuk membeli buku, akan membuat Anda lebih mudah untuk mengakses banyak hal berguna. Setiap bulannya, Anda bisa menemukan ratusan judul buku yang baru, lengkap dengan berbagai tema dan bidang yang menarik untuk dibaca.

Nikmati waktu santai Anda dengan membaca buku, agar Anda bisa mempelajari berbagai hal baru dan membawa kemampuan berpikir Anda ke level yang lebih luas dari sebelumnya.

4. Bersosialisasi dan membangun koneksi

Membangun koneksi yang luas kerap menjadi kebutuhan tersendiri bagi banyak orang, sebab hal ini dianggap sebagai salah satu investasi dalam meraih kesuksesan. Koneksi yang luas dan tepat akan memungkinkan Anda mendapatkan lebih banyak informasi berguna, termasuk kesempatan untuk berkembang dan menata masa depan.

Anda bisa menganggarkan budget khusus untuk kebutuhan yang satu ini, agar Anda lebih leluasa untuk bersosialisasi. Sesekali, tidak ada salahnya untuk mengajak dan mentraktir teman makan malam atau bahkan menikmati secangkir kopi, agar Anda bisa membangun relasi yang lebih dekat dengannya.

5. Berinvestasi

Investasi juga menjadi salah satu hal penting yang wajib Anda lakukan di dalam keuangan. Aktifitas yang satu ini akan membuat Anda memiliki peluang mendapatkan keuntungan, sehingga bisa memperkuat keuangan Anda di masa yang akan datang.

Namun meski begitu, pastikan Anda mempelajari dan memahami dengan baik setiap instrumen investasi yang Anda lakukan, agar Anda bisa mengelola resiko dengan baik dan mendapatkan manfaat maksimal dari aktifitas keuangan yang satu ini.

Gunakan uang Anda untuk hal-hal yang berguna

Membelanjakan uang dengan bijak merupakan salah satu langkah penting untuk mengamankan keuangan secara keseluruhan. Hindari pemborosan dan hal-hal yang hanya bersifat konsumtif, sebab ini bisa membuat uang terbuang dengan percuma.

Pastikan Anda selalu memiliki anggaran keuangan yang tepat dan membelanjakan uang untuk berbagai hal yang berguna saja, agar Anda bisa mendapatkan manfaat maksimal dari setiap pengeluaran yang Anda lakukan.

 

 

Sumber: cermati

Tips Menabung Bagi Generasi Cashless

Tips Menabung Bagi Generasi Cashless

By KeuanganNo Comments

Di zaman sekarang, teknologi informasi sudah berkembang pesat terutama di sektor finansial. Misalnya, sebagian besar orang melakukan transaksi dengan cara cashless baik secara transfer, e-wallet, atau kartu kredit. Cara pembayaran seperti ini tentunya lebih praktis, sebab seseorang tak harus membawa banyak uang.

Namun di sisi lain, seseorang justru jadi sering belanja tanpa memikirkan uang untuk ditabungnya. Hal ini membuat generasi muda beranggapan dengan cashless menjadi sulit untuk menabung. Padahal menabung adalah hal yang wajib dilakukan untuk masa depan.

Bagi Anda yang termasuk generasi cashless dan merasa sulit untuk menabung, sebaiknya praktikan beberapa tips berikut:

1. Tentukan Batas Top up

Supaya tidak boros menggunakan e-wallet atau e-money, ada baiknya Anda membatasi jumlah top up setiap bulannya. Hitung kira-kira berapa jumlah uang yang Anda butuhkan untuk ongkos, biaya tol, hingga jajan. Lakukan isi ulang sekali dalam sebulan kemudian sisihkan uangnya untuk tabungan dan kebutuhan lain.

2. Buat Rekening Terpisah untuk Operasional dan Tabungan

Agar keuangan aman, ada baiknya membuat dua jenis rekening, seperti yang satu untuk tabungan dan yang satunya lagi untuk operasional.

Rekening tabungan ini isinya adalah uang yang harus disimpan dan usahakan jumlahnya tetap setiap bulan. Uang dalam rekening tabungan ini nantinya hanya digunakan apabila Anda ingin menyalurkannya kembali ke deposito, tabungan berjangka, atau investasi.

Sementara rekening operasional isinya adalah uang yang Anda siapkan untuk ongkos, kebutuhan sehari-hari dan bulanan. Uang dalam rekening inilah nantinya yang akan Anda gunakan untuk mengisi ulang e-wallet atau e-money. Jumlah uang dalam rekening operasional bisa bervariasi, namun sesuaikan dengan kebutuhan dan sisanya bisa tetap dimasukkan ke rekening tabungan.

3. Buat Tabungan Berjangka

Sulit nabung? Buat saja tabungan berjangka di bank. Melalui fasilitas rekening tabungan berjangka biasanya pihak bank akan menarik sejumlah uang secara otomatis dari rekening biasa dan dipindahkan ke dalam rekening tabungan berjangka. Nah, uang dalam tabungan berjangka ini akan lebih sulit diambil apabila belum memenuhi waktu yang ditentukan.
Hal ini tentu akan memaksa kita untuk menabung dalam jumlah yang telah ditentukan sejak awal buat rekening tiap bulan dan uangnya akan lebih aman dari pemakaian lain.

4. Langsung Sisihkan Sebagian untuk Investasi

Mirip dengan poin ketiga, ketika sudah menerima penghasilan langsung sisihkan sebagian untuk investasi. Di zaman digital ini sudah banyak tersedia platform investasi jangka pendek dan jangka panjang.

Sebagai alternatif, Anda juga bisa melakukan investasi saham atau reksadana untuk jangka panjang. Jika ingin yang lebih konvensional, simpan uang dalam bentuk emas karena harganya yang lumayan stabil dan lebih awet tentunya.

Komitmen Jadi Kunci Menabung

Menabung di era cashless terkadang memang terasa sulit, namun intinya harus tetap dilakukan dengan membagi pos pengeluaran. Beberapa poin di atas juga tidak akan bisa dilakukan tanpa komitmen yang kuat untuk menabung. Dengan komitmen yang kuat, Anda akan terpacu untuk menerapkan gaya hidup hemat.

 

 

 

Sumber: Cermati.com

Solusi Mengontrol Belanja Bulanan

Solusi Mengontrol Belanja Bulanan

By KeuanganNo Comments

Pernah gak sih khilaf ketika belanja bulanan? Pasti sebagian besar orang pernah mengalaminya. Tetapi bagaimana kalau terjadi hampir setiap bulan? Lama-lama dompet bisa jebol, tabungan terkikis, gaji habis.

Umumnya, membeli kebutuhan rumah tangga dilakukan satu bulan sekali. Namun ada juga yang seminggu sekali, atau frekuensinya harian.

Jenis barang yang dibeli pun, biasanya sama saja, seperti bahan pangan, produk kebersihan badan, kamar mandi, pakaian, dan lainnya. Kecuali ada acara tertentu, sehingga Anda harus membeli di luar kebutuhan utama.

Kapanpun pemenuhan kebutuhannya sebetulnya tidak masalah. Yang berbahaya adalah ketika belanja bulanan, Anda tergoda promo atau diskon sehingga pengeluaran jadi tidak terkontrol.

Pengeluaran jadi membengkak karena ‘lapar mata.’ Alhasil, Anda harus merogoh uang lebih banyak untuk bulan ini.

Mulai sekarang tinggalkan kebiasaan tersebut kalau ingin keuangan Anda aman dan lancar. Berikut tips mengelola uang agar tak boncos:

1. Buat daftar belanja dan anggarannya

Kesalahan dalam mengatur keuangan sehingga belanja tidak terkontrol adalah tidak ada perencanaan. Oleh karena itu, buat daftar belanja sebelum pergi ke supermarket atau pasar untuk membeli kebutuhan.
Susun barang apa saja yang ingin Anda beli, beserta perkiraan harganya. Ingat, prioritaskan kebutuhan pokok. Yang betul-betul mendesak, bukan belanja yang bersifat keinginan atau yang masih bisa ditunda.
Perkiraan harga barang dapat Anda cari di internet. Atau kalau Anda sering membeli barang tersebut, pastinya ingat dengan harganya.

Jika sudah menetapkan barang belanjaan dan harganya, Anda akan dapat memperkirakan anggaran belanja bulanan. Pastikan juga semua kebutuhan pokok sudah tercantum dalam daftar belanjaan, jangan sampai ada yang terlupa.

2. Komitmen dan disiplin saat berbelanja

Percuma kalau daftar belanja disusun, tetapi tidak komitmen dengan apa yang sudah direncanakan. Bisa buyar semuanya.
Untuk itu, penting memantapkan dalam diri untuk komitmen dan disiplin dalam penggunaan anggaran sesuai dengan rencana. Jangan tergoda membeli barang di luar kebutuhan yang sudah Anda tetapkan walaupun itu promo sekalipun.
Karena sekali Anda melakukannya, maka akan keterusan. Menjadi kebiasaan yang menurut Anda bisa ditolerir. Padahal sama sekali tidak bagi keuangan Anda.

3. Manfaatkan promo dompet digital

Jika Anda memiliki dompet digital, manfaatkan promo yang ada. Biasanya merchant supermarket atau toko swalayan bekerja sama dengan dompet digital tertentu untuk pembayaran.
Atau ada promo dan diskon menarik untuk pembelian produk-produk tertentu. Gunakan penawaran tersebut. Contohnya cashback, tukar dengan reward point, potongan harga, harga spesial, atau buy 1 get 2, dan lainnya.
Keuntungan ini dapat Anda manfaatkan untuk mengatur pengeluaran bulanan yang lebih stabil, jika sewaktu-waktu Anda perlu membeli berbagai kebutuhan dengan harga yang cukup mahal sekaligus.

4. Pelajari katalog produk

Kalau bingung apakah produk atau barang yang ingin Anda beli sedang promo atau tidak, coba gunakan katalog produk. Biasanya tersedia di area depan pintu masuk supermarket.

Lihat dan pelajarilah selama 5 menit, atau Anda dapat membacanya sambil berjalan pelan menuju lorong barang. Katalog produk umumnya memuat informasi barang-barang yang sedang promo atau diskon.
Jika ada barang yang akan Anda beli didiskon, langsung saja mengambilnya sebelum kehabisan. Sebab barang yang sedang promo laris manis seperti kacang goreng. Apalagi bila stoknya terbatas.

Tetapi ingat, pastikan lagi harga di katalog produk dengan label harga di rak sama. Atau ada tulisan promo atau diskon. Jika berbeda, jangan segan-segan untuk menanyakan atau memastikan harga kepada petugas.

5. Seimbangkan antara Pemasukan dan Pengeluaran

Mengatur keuangan, terutama dalam hal belanja bulanan terdengar mudah. Tetapi kenyataannya cukup sulit kalau tidak dibarengi dengan komitmen dan disiplin.
Ada saja yang menghalangi Anda untuk mengelola keuangan, seperti tawaran promo dan diskon, kebutuhan mendadak, dan lainnya.
Oleh sebab itu, Anda harus cerdas dalam mengatur keuangan. Mengelola setiap pemasukan dan pengeluaran untuk masa depan keuangan yang lebih baik.

9 Investasi Terbaik

9 Investasi Terbaik Bagi Anda Seorang Karyawan

By KeuanganNo Comments

Berinvestasi nampaknya sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat masa kini. Selain hanya memberi keuntungan yang lumayan, investasi juga bermanfaat sebagai alat penjaga kekayaan. Sekalipun terjadi resesi ekonomi, misalnya, nilai investasinya tidak turun, tapi naik.

Sayangnya, belum semua orang mau berinvestasi karena merasa modalnya belum cukup, contohnya karyawan. Padahal dengan penghasilan yang diterima, Anda yang bekerja sebagai karyawan pun bisa berinvestasi di beberapa instrumen yang pas.

Bagi yang ingin berinvestasi, tapi takut kekurangan modal, coba ikuti 9 investasi terbaik untuk karyawan berikut ini. Jadi, tidak ada alasan untuk menunda-nunda investasi karena yang satu ini penting dimulai sejak dini.

1. Deposito

Deposito merupakan investasi paling umum, yang tidak membutuhkan skill apa pun untuk memulainya. Tugas Anda adalah menyediakan modal, lalu menyimpannya kepada bank dan memilih waktu simpan. Apakah itu 1, 3, 5, 9, 12, atau 24 bulan.

Selama uang disimpan, bank akan memberikan imbal hasil dalam persentase tertentu biasanya senilai 5% – 5,5% per bulan. Kalau deposito jatuh tempo, Anda bisa memilih apakah ingin lanjut lagi, menarik bunga, atau menarik semua uang dari bank.

2. Obligasi

Obligasi adalah investasi berupa surat-surat berharga kepada pihak yang membutuhkan modal, baik swasta maupun pemerintah. Pihak yang berutang nantinya akan membalas kebaikan Anda untuk meminjam uang dengan memberikan bunga dalam persentase tertentu.

Tenor investasi obligasi biasanya lebih dari satu tahun. Namun, ada juga beberapa yang kurang dari satu tahun. Anda bisa pilih mana yang sesuai kebutuhan, dan tetap perhatikan tingkat risikonya juga ya!

3. Reksa dana

Bagi yang ingin berinvestasi, tapi tidak punya waktu untuk mengurus investasi bisa melirik reksa dana. Investasi ini dikelola oleh seorang manajer investasi. Dengan kata lain, Anda cukup menyediakan uangnya, nanti manajer investasi yang akan mendistribusikan uangnya.

Dibandingkan deposito, reksa dana jauh lebih menguntungkan karena tingkat suku bunganya yang lebih besar. Selain itu, penempatan uangnya tidak sekaligus. Anda bisa mencicil Rp 1.000.000 per bulan selama 1 atau 3 tahun, sehingga uang bertambah dengan sendirinya.

4. Emas

Selain investasi, emas juga cocok dijadikan alat penjaga kekayaan. Bahkan saat terjadi resesi ekonomi sekalipun, harga emas biasanya stabil. Tak heran kalau investasi ini sangat disarankan untuk Anda yang bekerja sebagai karyawan.

Emas yang diinvestasi tentu berwujud emas batangan, jadi tidak bisa dipakai. Anda bisa berinvestasi emas di pegadaian atau di e-commerce di Indonesia yang menyediakan program menabung emas.

5. Kos-kosan

Punya modal yang besar? Maka liriklah usaha kos-kosan. Usaha yang sampai kapan pun tidak akan pernah mati, bahkan semakin dibutuhkan seiring berjalannya waktu, terutama di kota perantauan.

Keuntungan yang diperoleh berasal dari uang sewa yang dibayar penyewa kos setiap bulan. Sebelum menikmati keuntungan, Anda bisa membalikkan modal terlebih dahulu. Setelah balik modal, uang kos yang diterima setiap bulan bisa diakui sebagai 100% keuntungan.

6. Rumah

Selain kos-kosan, Anda yang punya uang lebih juga bisa berinvestasi rumah. Apalagi saat ini permintaan akan kebutuhan papan semakin meningkat. Dan apabila permintaan meningkat, maka harga jualnya pun semakin mahal.
Jika tertarik, sebaiknya berinvestasilah pada rumah yang lokasinya strategis. Rumah di kawasan ini biasanya lebih banyak diburu oleh orang lain karena memiliki segudang kelebihan, salah satunya fasilitas yang lebih lengkap.

7. Franchise

Berinvestasi semakin mudah dilakukan berkat banyaknya instrumen yang bisa dijadikan sebagai pilihan. Seperti halnya bisnis franchise atau waralaba. Anda tidak harus mengelolanya sendiri, tapi bisa menggunakan jasa seorang karyawan.
Sedangkan untuk bahan-bahan, SOP bisnis, dan alat-alat yang dibutuhkan untuk investasi waralaba sudah disediakan oleh pengelola waralaba. Jika tertarik, maka waralaba makanan atau fashion bisa dicoba karena tidak aka nada matinya.

8. Saham

Bagi yang suka risiko, maka coba investasi dalam bentuk saham. Keuntungan yang diperoleh dari investasi ini juga sangat besar, tapi potensi kerugiannya juga besar.

Anda yang tertarik investasi saham mesti mempelajari analisis teknikal dan fundamental terlebih dahulu. Dengan begini, Anda bisa melihat kondisi pasar saham dengan baik dan memaksimalkan keuntungan.

9. Menjalankan Bisnis

Menjalankan bisnis termasuk investasi juga, lho! Apalagi tujuannya dalam jangka panjang. Tapi, Anda dituntut untuk pintar dalam berbisnis agar keuntungannya maksimal.

Di sisi lain, modal yang dibutuhkan juga besar, terlebih lagi untuk bisnis makanan, fashion, atau salon. Namun, bagi yang modalnya terbatas bisa mencoba bisnis fotokopi, jual pulsa, atau online yang tak kalah menguntungkan.
Kelola Investasi Sebaik Mungkin

Apa pun jenis investasi yang akan dipilih, intinya kelola investasi tersebut sebaik mungkin. Sehingga peluang untuk mendapatkan untung akan semakin besar. Bila perlu, berlajarlah lebih dulu dari pakarnya agar Anda tahu bagaimana cara memilih dan mengelola investasi dengan baik.

 

 

 

Sumber: cermati.com